In the Name of God 2 Dikabarkan Mulai Produksi, Rencana Tayang 2024

CNN Indonesia
Senin, 11 Des 2023 17:30 WIB
Serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal season 2 disebut mulai diproduksi dan ditargetkan tayang pada 2024.
Serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal season 2 disebut mulai diproduksi dan ditargetkan tayang pada 2024. (Netflix)
Jakarta, CNN Indonesia --

Serial dokumenter yang menyibak dugaan kultus dan ajaran sesat di Korea Selatan, In the Name of God: A Holy Betrayal, dikabarkan bakal lanjut ke season 2.

Sumber, seperti dalam pemberitaan jTBC beberapa waktu lalu, mengungkapkan rencana musim kedua In the Name of God yang mulai diproduksi awal Desember 2023 dan ditargetkan tayang pada 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, seperti diberitakan Korea JoongAng Daily, belum ada detail tanggal perilisan In the Name of God: A Holy Betrayal season 2.

Belum ada pula detail kultus atau pimpinan sekte sesat yang bakal dieksplorasi dalam musim kedua serial dokumenter tersebut.

Kabar In the Name of God 2 hadir sekitar sembilan bulan sejak sutradara Cho Sung-hyun mengungkapkan keinginannya melanjutkan dokumenter yang penuh kontroversi tersebut.

Dalam wawancara bersama radio MBC yang dirilis pada Maret 2023, Cho Sung-hyun mengungkapkan niatan membuat In the Name of God: A Holy Betrayal season 2 karena tahu banyak orang keluar sekte usai menonton serial tersebut.

[Gambas:Video CNN]



Namun, hal itu ternyata berdampak pada keluarganya, yakni istri dan anak-anaknya.

"Istri mengatakan akan membawa anak-anak meninggalkan rumah karena situasi itu membuat keselamatan anak-anak mereka mengkhawatirkan," kata Cho Sung-hyun, seperti diberitakan SpoTV beberapa waktu lalu.

"Saya pikir Korea sudah banyak berubah. Tapi itu (kultus dan sekte sesat) adalah kisah yang harus diceritakan," sang sutradara menegaskan.

Musim pertama serial itu dirilis pada 3 Maret dan delapan episode. In the Name of God: A Holy Betrayal awalnya membongkar empat kultus dan sekte sesat di Korea Selatan, salah satunya adalah pelecehan seksual oleh petinggi JMS.

Selain itu, ada pula kasus bunuh diri massal dari kelompok agama sekaligus bisnis perdagangan Five Oceans, pemerasan hingga pembunuhan oleh pimpinan sekte Baby Garden, serta pelecehan seksual oleh pimpinan Manmin Central Church.

Kisah empat sekte dan pimpinannya itu digambarkan dengan potongan-potongan berita televisi, termasuk hasil wawancara lawas dan yang dilakukan baru-baru ini. Para korban dan mantan anggota juga buka suara.

Sutradara Cho Sung-hyun sebelumnya mengatakan kekejian yang ditampilkan dalam In the Name of God: A Holy Betrayal hanya 1/10 dari kejadian yang benar-benar terjadi.

"Saya sadar ada kontroversi terkait konten seksual, tapi yang terpenting adalah semua itu benar. Sulit bagi kami saat mengumpulkan kesaksian karena ceritanya sangat traumatis," kata Cho Sung-hyun.

"Namun demikian, kami harus mengatakan yang sebenarnya, dan kami hanya mengatakan apa yang perlu dikatakan yang menurunkan 'level' menjadi sepersepuluh dari kenyataan."

In the Name of God: A Holy Betrayal merupakan docuseries khusus dewasa. Tayangan itu menampilkan kekerasan seksual, kekerasan terhadap anak-anak, bunuh diri, serta ketelanjangan.

In the Name of God: A Holy Betrayal tayang di Netflix.

[Gambas:Youtube]



(chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER