Jakarta, CNN Indonesia --
Penyanyi Tiara Andini mengisahkan anggota timnya mendapatkan perlakuan kasar dari seorang bapak saat mereka parkir di lobi di sebuah hotel jelang mengisi acara malam tahun baru.
Diberitakan InsertLive pada Selasa (2/1), dalam unggahan di Instagram yang kini sudah tiada, Tiara Andini menyebut seorang pria berumur sempat sewot hingga memukul seorang timnya karena salah paham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiara menyebut, ketika ia tiba di lobi hotel pukul 18.00, kondisi masih sepi dan hanya ada mobilnya. Selain itu, ada sepasang pria dan perempuan berumur yang tampak sedang menunggu jemputan.
Tiara pun mengklaim mobilnya tidak memenuhi jalur lobi dan tidak ada ada mobil yang mau masuk ke lobi. Hingga kemudian, pria berumur itu disebut mendatangi mereka sembari mendorong salah satu tim Tiara Andini.
"Di saat bapak itu mendorong timku, timku yang lain melihatnya," kata Tiara Andini. "Konteks didorong di sini bukan tersenggol karena jalan sempit, tapi benar-benar mendorong punggung timku.
"Keadaan di lobi yang sudah mulai enggak enak ditambah kejadian itu membuat timku yang didorong ini refleks bilang "biasa saja, enggak usah dorong dorong anjir"," lanjutnya.
[Gambas:Video CNN]
"Sontak, bapak itu putar balik ke arah kami, datang sambil menunjuk kami dan berbicara dengan nada tinggi "kami bilang apa? Ulangi kamu bilang apa?'" tulis Tiara Andini.
Tiara mengaku ia dan timnya kebingungan dengan reaksi pria tersebut. Pria itu menuding tim Tiara Andini menyebut dirinya dengan kata "anjing". Namun ucapan itu dibantah secara kompak oleh Tiara dan timnya.
"Bapak itu malah bilang "saya dorong pelan dan saya sudah permisi ya, tapi anak sombong ini malah berbicara seperti itu"," kata Tiara. "Kami kebingungan dan sontak kita semua saling bersahutan, "kita bilang apa?" tiba-tiba dia memuncak dan bilang "kamu bilang anjing kan barusan?',"
"Kita semua kaget dan saling mengucap istigfar, "HAH astaghfirullah, enggak ada yang bilang anjing ya'," lanjutnya.
[Gambas:Video Insertlive]
"Singkatnya perdebatan berlanjut dia makin marah dan memegang leher timku sambil mendorongnya lalu memukul tempurung kepala timku untuk pertama kalinya dengan tangan yang terbuka. Kita berusaha lerai, dia tetap berontak dan mendatangi timku dan semakin maju," kata Tiara.
"Ini bukan soal bagaimana kita melihat siapa yang lebih tua, siapa yang harus dihormati. Tapi ini tentang hak kami, hak untuk dihormati sesama masyarakat," lanjutnya.
"Hak untuk mendapatkan fasilitas yang sama. Hak mendapatkan kenyamanan, dan kewajiban kita untuk memanusiakan manusia," katanya. "Semoga kejadian ini enggak terjadi sama kalian."
Lanjut ke sebelah...
Berikut pernyataan lengkap Tiara Andini soal dugaan timnya mendapatkan kekerasan:
Kemarin sore aku dapat kejadian yang sangat tidak mengenakan buat aku dan timku. Tahun baru yang harusnya ditutup penuh bahagia, harus terganggu sama kejadian yang enggak benar.
Sekitar kurang lebih jam 18.00 aku baru sampai hotel buat persiapan perform tahun baru. Kita sampai di lobi, dan berniat untuk drop off tunggu di mobil beberapa menit sambil driver-ku ambil kunci kamar.
Kondisi lobi masih sepi, belum ada mobil yang mengantri untuk masuk ke hotel, yang ada di lobi cuma mobil aku saja.
Tapi di lobi itu, ada sepasang suami istri yang bisa dibilang sudah cukup berumur, mereka terlihat lagi menunggu jemputan juga. Posisi mobilku sudah minggir dan sekali lagi tidak ada mobil yang datang untuk antri masuk ke lobi atau menjemput seseorang.
Beberapa saat kemudian, dia melewati kerumunan kami, kami tidak menutup jalan sepenuhnya, masih banyak jalan yang bisa dilewati.
Tetapi bapak itu malah lewat sambil mendorong salah satu timku. Di saat bapak itu mendorong timnku, timku yang lain melihatnya.
Konteks didorong di sini bukan tersenggol karena jalan sempit, tapi benar-benar mendorong punggung timku. Keadaan di lobi yang sudah mulai enggak enak ditambah kejadian itu membuat timku yang didorong ini refleks bilang "biasa saja, enggak usah dorong dorong anjir".
Sontak, bapak itu putar balik ke arah kami, datang sambil menunjuk kami dan berbicara dengan nada tinggi "kami bilang apa? Ulangi kamu bilang apa?"
Dia berkali-kali mendatangi timku dan menunjuk di mukanya. Kami sangat kebingungan, karena kami tidak akan kesal apabila bapak itu tidak mendorong.
Tapi bapak itu malah bilang "saya dorong pelan dan saya sudah permisi ya, tapi anak sombong ini malah berbicara seperti itu".
Kami kebingungan dan sontak kita semua saling bersahutan, "kita bilang apa?" tiba-tiba dia memuncak dan bilang "kamu bilang anjing kan barusan?". Kita semua kaget dan saling mengucap istigfar, "HAH astaghfirullah, enggak ada yang bilang anjing ya".
[Gambas:Video CNN]
Singkatnya perdebatan berlanjut dia makin marah dan memegang leher timku sambil mendorongnya lalu memukul tempurung kepala timku untuk pertama kalinya dengan tangan yang terbuka. Kita berusaha lerai, dia tetap berontak dan mendatangi timku dan semakin maju.
Ini bukan soal bagaimana kita melihat siapa yang lebih tua, siapa yang harus dihormati. Tapi ini tentang hak kami, hak untuk dihormati sesama masyarakat. Hak untuk mendapatkan fasilitas yang sama. Hak mendapatkan kenyamanan, dan kewajiban kita untuk memanusiakan manusia.
Semoga kejadian ini enggak terjadi sama kalian.