Satria Mahathir Klarifikasi Soal Dapat Privilese di Sel Tahanan

CNN Indonesia
Jumat, 02 Feb 2024 14:30 WIB
Selebtok Satria Mahathir mengklarifikasi omongannya terkait dapat perilaku istimewa dalam sel tahanan hingga proses damai dengan korban. (Tangkapan layar TikTok @pupacogil)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seleb TikTok Satria Mahathir klarifikasi omongannya sendiri terkait mendapatkan privilese saat ditahan di Rutan Polresta Barelang. Klarifikasi diberikan tak lama setelah pernyataannya itu viral di media sosial dan massa.

Ia menyatakan seluruh omongannya saat menjadi bintang tamu dalam siniar bersama Atta Halilintar dan Samuel Christ beberapa waktu lalu hanya hiburan.

"Saya dengan Satria Mahathir a.k.a Cobat, cowok tobat, ingin klarifikasi terkait beberapa hal yang belakangan ini menjadi sorotan publik, yaitu ketika saya podcast dengan Atta Halilintar dan juga Samuel Christ," kata Satria dalam video TikTok yang diunggah Rabu (31/1).

"Seluruh isi konten tersebut hanya hiburan semata karena itu bagian dari personal branding saya, saya tidak pernah diperlakukan secara khusus di mana berbeda dari tahanan-tahanan lainnya," ia menegaskan.

Dalam kesempatan itu, Satria juga menjelaskan proses damai dengan korban kasus pengeroyokan anak anggota DPRD Kepri itu murni dengan keluarga korban.



Satria pun menyatakan semua omongannya dalam siniar tersebut tidak pernah bertujuan untuk menjatuhkan institusi mana pun.

"Perlu saya perjelas bahwa saya tidak pernah atau tidak sedang berusaha menjatuhkan institusi maupun pejabat," ucapnya.

"Kemudian, saya juga tidak mengeluarkan uang serupiah pun untuk proses restorative justice."

CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Satria Mahathir untuk mengutip unggahan itu.

Klarifikasi itu disampaikan setelah Satria sempat mengaku mendapat keistimewaan atau privilese sebagai anak Perwira Tinggi (Pati) Polri di kasus pengeroyokan terhadap anak DPRD Kepulauan Riau.

Satria menyebut sosok ayahnya yang merupakan Irjen (Purn) Yuskam Nur membuatnya diperlakukan berbeda oleh anggota polisi yang mengusut kasus tersebut.

Ia menilai pengaruh dari ayahnya itu juga yang kemudian bisa membuatnya bebas dari penjara hanya dalam kurun waktu 13 hari.

Lebih lanjut, Satria mengatakan perlakukan khusus itu juga ia rasakan pada saat awal ditempatkan ke dalam sel tahanan. Ketika itu, ia mengklaim, mendapatkan ruangan khusus untuk ditempati bersama tiga temannya yang turut menjadi tersangka.

Satria juga mengaku bisa mendapatkan rokok dari anggota kepolisian yang berjaga hingga masih bisa menggunakan telepon genggam.



Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Dwi Ramadhanto membantah pernyataan Satria Mahatir tersebut. Ia menyatakan Satria bisa bebas akibat perdamaian dengan keluarga korban.

Ia juga membantah Satria Mahathir yang dikenal sebagai Satria Cogil itu mendapatkan perlakuan istimewa.

"Tidak Ada kami kasih privilege seperti yang disebutkan yang bersangkutan. Dia dan rekannya kita perlakukan sama saja dengan tahanan lainnya. Sama seperti tahanan lainnya," kata Kompol Dwi Ramadhanto, Selasa, dikutip dari detikcom.

@pupacogil

♬ original sound - pupacogil

(chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK