Drake Diklaim Beri Respons Soal Viral Video Vulgar Mirip Dirinya

Drake disebut memberikan tanggapan soal viral video vulgar mirip rapper tersebut yang tersebar di media sosial beberapa waktu terakhir.

Drake menjadi trending topic pada Selasa (6/2) setelah sebuah video beresolusi buruk menampilkan seorang pria dengan berewok mirip Drake sedang berbaring.

Pria tersebut ditampilkan sedang mirror selfie. Ia diduga merekam dirinya dan memamerkan alat kelaminnya dalam kesempatan tersebut.

Diberitakan New York Post, sebuah klip yang menampilkan sahabat Drake, Adin Ross, disebut memberikan pesan suara ke rapper tersebut soal video viral itu.

Adin Ross merupakan pengisi siniar populer yang bersahabat dengan Drake. Bahkan, Ross pernah masuk dalam video klip Drake.

"Lo diberkahi dengan suara lo, lo diberkahi dengan aksi lo, beruntung banget jadi lo, lo dapet nomor satu dan lo beruntung punya 'misil'," kata Ross dalam pesan suara tersebut.

Ross kemudian mengklaim rapper bernama Aubrey Drake Graham itu membalas pesan tersebut dengan "delapan emoji tertawa".

Selain itu, Ross juga menyebut Drake mengatakan bisa menggunakan suara dirinya sebagai "intro album berikutnya".

New York Post menyebut sudah menghubungi perwakilan Drake untuk meminta komentar soal kabar ini. Mereka juga mengatakan belum pasti apakah dugaan respons Drake ini adalah konfirmasi soal video viral tersebut.

Kemunculan video vulgar diduga mirip Drake ini datang setelah beberapa waktu lalu sejumlah foto hasil rekayasa AI menampilkan pose vulgar mirip Taylor Swift.

Konten pornografi palsu alias deepfake yang memuat wajah Taylor Swift mulai merebak di dunia maya sejak Rabu (27/1) waktu AS. NBC News melaporkan konten deepfake itu mengundang 27 juta penonton di akun pengunggah sebelum akun tersebut di-suspend.

Fenomena itu pun mengundang komentar dari serikat aktor SAG-AFTRA yang merilis pernyataan resmi pada Jumat (26/1) waktu AS. SAG-AFTRA mengutuk gambar tersebut dan menyebutnya sebagai konten yang "mengganggu, berbahaya, dan sangat mengkhawatirkan".

"Pengembangan dan penyebaran gambar palsu -- terutama yang bersifat cabul -- tanpa izin seseorang harus dinyatakan sebagai perbuatan ilegal," tulis keterangan resmi, seperti diberitakan Variety.