Komeng Puji Keberagaman Indonesia: Sunda, Jawa, hingga Suku Cadang Ada
Calon anggota DPD dari dapil Jawa Barat Komeng menilai Indonesia memiliki potensi untuk memperkuat pendapatan negara melalui sektor seni dan budaya seperti Korea Selatan.
Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir menggunakan sektor seni, budaya, gaya hidup, dan industri hiburan sebagai Korean Wave atau Hallyu Wave, instrumen soft power global yang mendorong ekonomi negara tersebut.
Komeng berpendapat Indonesia juga bisa melakukan hal tersebut. Keyakinan itu muncul karena Indonesia memiliki masyarakat yang begitu beragam. Sehingga, hal itu yang menjadi visi misinya mencalonkan diri sebagai anggota DPD.
"Saya pengin kayak Korea Selatan bisa menjajah negara lain dengan seni dan budayanya. Katanya itu pemasukan dari seni budaya itu hampir double digit APBN negaranya," kata Komeng dalam wawancara bersama Kompas TV, Kamis (15/2).
"Sedangkan kita lebih luas dari Korea Selatan dan lebih beragam suku-sukunya; suku Sunda, suku Jawa, sukurity, suku cadang hampir semua ada di Indonesia, masa kita enggak bisa," ia menegaskan.
Tak hanya itu, ia mengakui pencalonannya sebagai anggota DPD juga bertujuan memberi tahu banyak orang bahwa politik tak selamanya mahal. Komeng mencontohkan penggunaan fotonya yang berbeda dibandingkan calon-calon lainnya.
Pelawak itu mengatakan pose nyeleneh di surat suara tak melanggar aturan. Menurutnya, KPU sejak awal hanya meminta foto dengan pakaian ciri khas yang dipakai.
"Saya beri tahu ke masyarakat, katanya politik mahal, ternyata ya enggak. Katanya kalau masuk politik ada tiga tas: popularitas, elektabilitas, dan satu lagi isi tas. Sedangkan isi tas saya kosong. Jadi, saya tidak banyak gunakan itu," beber Komeng.
"Jadi maksudnya, saya kasih tahu ya bisa lah gitu dengan cara sesederhana apa pun. Karena sesederhananya Sederhana, itu mahal kalau saya lihat. Tunjang aja berapa misalnya, belum ati ampela," tuturnya sambil tertawa.
Berdasarkan real count Komisi Pemilihan Umum yang diakses pada Kamis (15/2) petang, Komeng kini unggul dengan mendapatkan 357.811 suara atau sekitar 8,44 persen dari 35,82 suara yang masuk ke KPU.
Hal tersebut membuat Komeng diperkirakan lolos ke Senayan untuk menjadi anggota DPD periode 2024-2029.
Komeng pun mengaku tak mempersoalkan panggilan yang bakal diberikan kepadanya oleh masyarakat jika resmi menjadi anggota DPD mendatang, termasuk "Uhuy!" jargon yang selama ini sangat melekat padanya sejak jadi host acara Spontan.
"Dipanggil apa saja bebas dah, asal jangan dipanggil KPK," jawab Komeng.
(chri)