Bob Marley: One Love Kurang Menarik Kritikus, tapi Digemari Penonton
Bob Marley: One Love mendapat penilaian buruk dari sebagian kritikus film. Biopik kehidupan legenda reggae dunia itu dinilai datar hingga membosankan dalam berbagai ulasan di media internasional.
Berdasarkan laman agregator Rotten Tomatoes per Senin (26/2), Bob Marley hanya mendapat skor kritikus 42 persen dari 167 ulasan. Hal itu menyebabkan film garapan Reinaldo Marcus Green tersebut mendapat predikat tomat busuk.
Capaian tersebut berbanding terbalik dengan reaksi penonton. Sebab, One Love mendapatkan skor audiens hingga 92 persen dari 2.500 lebih rating pengguna.
Perolehan nilai kritikus Bob Marley: One Love juga terpaut jauh dibanding film biopik musisi legendaris yang rilis beberapa tahun terakhir.
Sebut saja Bohemian Rhapsody (2018) dengan 60 persen dari 421 ulasan, Rocketman (2019) yang mencapai 89 persen dari 401 ulasan, hingga Elvis (2022) dengan 77 persen dari 398 ulasan kritikus.
Sebagian besar penilaian negatif kritikus itu menyoroti penulisan cerita. Robert Daniels dari RogerEbert.com menilai Bob Marley: One Love tidak punya perspektif yang kuat sehingga terasa datar.
Odie Henderson dari Boston Globe pun menulis penilaian serupa. Ia mengatakan penggambaran tokoh sekaliber Bob Marley terasa datar dan membosankan imbas buruknya pengemasan cerita.
"Sebuah film biografi datar tanpa perspektif atau orisinalitas," tulis Daniels, Kamis (8/2).
"Tokoh ini adalah aset nasional. Bagaimana mungkin, Bob Marley: One Love membuat cerita yang begitu datar, tak bernyawa, dan sangat membosankan?" tulis Henderson dalam ulasannya di Boston Globe.
Reinaldo Marcus Green, sang sutradara, juga tak luput dari kritikan. Green dinilai tak mampu menghadirkan nyawa Bob Marley dalam perjalanan cerita One Love.
Tim Grierson dari Screen International pun menilai kegagalan itu menyebabkan Bob Marley: One Live hanya menjadi cerita drama yang mengecewakan.
Padahal, sang sutradara sudah cukup berani mengambil pendekatan yang berbeda dibanding biopik-biopik lainnya.
"Green menolak pendekatan narasi biopik yang berat. Namun, dia juga gagal memberi nyawa dalam drama yang mengecewakan ini," ujar Tim Grierson.
Meski begitu, terdapat beberapa pujian yang disematkan kritikus dalam ulasan mereka. Brad Wheeler dari Globe and Mail mengatakan One Love cukup mampu mengisahkan kehidupan Bob Marley meski belum bisa dianggap sebagai film biopik yang apik.
Sementara itu, kritikus Mick Lasalle menilai biopik itu layak ditonton selagi menantikan film yang lebih mumpuni sebagai penghormatan sang legenda reggae.
"Meski One Love bukan film biopik musik yang bagus, tetapi film ini mampu menggambarkan sosok Bob Marley," ujar Wheeler.
"Marley pantas mendapatkan yang lebih baik dibanding Bob Marley: One Love, tetapi bopik ini layak ditonton sampai ada film [Bob Marley] yang lebih baik," ungkap LaSalle.
Bob Marley: One Love diarahkan oleh Reinaldo Marcus Green. Ia juga mengerjakan naskah film tersebut bersama Terence Winter, Frank E. Flowers, dan Zach Baylin.
Selain Kingsley Ben-Adir dan Lashana Lynch, film itu juga dibintangi sejumlah aktor hit Hollywood. Sebut saja James Norton, Tosin Cole, Aston Barrett Jr., hingga Anthony Welsh.
Bob Marley: One Love tayang perdana di Carib 5 di Kingston, Jamaika, pada 23 Januari 2024. Film itu kemudian tayang di bioskop Amerika mulai 14 Februari.
(frl/end)