Warga negara Singapura, Aden Wong diduga selingkuh dengan penyanyi dangdut asal Indonesia, Tisya Erni. Ia bahkan mengundurkan diri dari petinggi perusahaan logistik Dubai Port atau DP World.
Aden merupakan suami dari Amy BMJ, seorang warga asal Korea Selatan. Aden menjabat sebagai vice president business development di perusahaan multinasional tersebut.
Lewat akun Linkedin-nya, Aden mengumumkan per 8 Maret 2024 dia sudah tak bekerja di perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pekerjaan saya di DP World telah berakhir pada 8 Maret 2024. Terima kasih telah menjadi bagian dari jaringan profesional saya. Saya berharap dapat tetap berhubungan dengan Anda semua," katanya dalam unggahan di akunnya, dikutip CNNIndonesia.com, Sabtu (9/3).
Ia tak merinci alasan mundur dari perusahaan tersebut. Namun, pengunduran diri terjadi di momen kisruh perselingkuhan Aden Wong dengan Tisya Erni.
Kisruh ini bermula dari Amy, istri Aden Wong yang berkewarganegaraan Korea Selatan itu membuat pernyataan di media sosial bahwa dirinya telah diselingkuhi. Bukan cuma itu, Amy mengaku dipisahkan dari empat anaknya secara paksa.
Dia juga sempat mengunggah video yang memperlihatkan Amy berusaha mengambil anaknya yang dibawa Tisya Erni. Amy memang dipaksa berpisah dengan anak-anaknya, padahal salah satunya masih membutuhkan ASI.
DP World merupakan perusahaan asal Dubai yang berokus menyediakan jasa logistik kargo, operasi terminal pelabuhan, jasa kelautan, dan zona perdagangan bebas.
Aden bergabung di perusahaan logistik itu sejak 2021 menempati posisi strategis sebagai direktur business dan development di Asia Pasifik dan Australasia. Kala itu ia berkantor di Singapura.
Pada 2023 ia dirotasi menjadi Vice President, Business Development Port & Terminal dan berkantor di Jakarta. Ini menjadi jabatan terakhir dia sebelum akhirnya menyatakan mundur dari perusahaan.
Karir Aden terbilang gemilang di bidang logistik dan pelabuhan. Ia tercatat sudah menekuni dunia pengiriman barang sejak 2008 di otoritas kelautan dan maritim Singapura sebagai manager kebijakan pelabuhan.
Pada 2011 ia pindah haluan ke perusahaan logistik asal Denmark Maersk Line. Kemudian pada 2012 ia kembali ke otoritas pelabuhan Singapurabdan pada 2015 ia pindah ke kantor konsultan logistik asal Inggris, Drewry.
Kemudian pada 2018 ia menjadi penasihat di Global Port Partner hingga 2021, sebelum akhirnya berkarir di DP World.
Aden mengenyam pendidikan sarjana hingga master di Singapura. Ia mengenyam pendidikan di National University of Singapura dan mendapat gelar sarjana teknik. Kemudian ia mendapat gelar master administrasi publik di Lee Kuan Yew School of Public Policy.
(can/asa)