Angelina Jolie menuduh Brad Pitt berusaha membuatnya menandatangani perjanjian kerahasiaan (non disclosure agreement/NDA) senilai US$8,5 juta atau setara Rp1,37 triliun (US$1=Rp16.175,95) untuk tutup mulut atas dugaan kekerasan.
Kuasa hukum Jolie, seperti diberitakan People pada Jumat (2/8), menyatakan kliennya tidak pernah berniat menyakiti Brad Pitt atas seluruh permasalahan hukum yang keduanya hadapi saat ini, termasuk penjualan saham kilang anggur mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pitt-lah yang menolak untuk membeli saham Jolie kecuali dia menerima NDA yang baru dikembangkan, dengan penahanan sebesar US$8,5 juta yang secara khusus dirancang untuk memaksanya bungkam tentang pelecehan dan upaya menutup-nutupinya," demikian bunyi dokumen pengadilan.
Tuduhan perjanjian tutup mulut itu mengemuka setelah pihak Jolie pada 25 Juli meminta Brad Pitt mengungkapkan komunikasi pribadi yang terjadi, termasuk para penasihatnya, pada beberapa tahun terakhir.
Permintaan itu diajukan ke Pengadilan Tinggi Daerah Los Angeles, dan ditanggapi pengacara Pitt bahwa hal tersebut "terlalu luas dan mengganggu" proses hukum lain yang sedang berlangsung saat ini.
Sejak 2022, Brad Pitt dan Angelina Jolie berseteru terkait Château Miraval, kilang anggur yang mereka miliki bersama. Pitt gugat Jolie karena dinilai melanggar perjanjian sebelumnya terkait izin penjualan saham.
Mereka juga terlibat pertarungan hukum terpisah terkait hak asuh anak-anak, yang separuhnya kini mencapai usia legal: Maddox (22), Pax (20), Zahara (19), Shiloh (18), dan si kembar Knox dan Vivienne yang berusia 16 tahun.
"Meskipun Pitt mengajukan argumen yang pada dasarnya sudah ketinggalan zaman tentang privasi kekerasan dalam rumah tangga untuk melindungi dirinya dari kekerasan, argumennya bukan lah hukum, setidaknya tidak di abad ini,"
"Dan dia tidak mengutip otoritas yang akan memberinya perlindungan yang tidak beralasan seperti itu," bunyi dokumen pengadilan berbunyi. Dalam hal apa pun, dia mengabaikan perlindungan privasi apa pun saat menggugat Jolie."
Sementara itu, dalam dokumen pengadilan dari pihak Pitt, mereka meminta agar mosi Jolie atas pengungkapan komunikasi pribadi kliennya itu ditolak.
Pengacara Pitt berpendapat komunikasi pribadi pihak ketiga saat itu tidak relevan dengan perselisihan mereka atas kilang anggur, dan menuduh Jolie bermaksud mengubah perselisihan bisnis menjadi gugatan ulang atas kasus perceraian.
Mereka menuduh Jolie ingin menyampaikan komunikasi "tentang isu-isu sensitif seperti terapi yang dia jalani secara sukarela" setelah perjalanan keluarga dengan pesawat pada 2016 yang menyebabkan perceraian mereka.
Menanggapi tuduhan itu, pengacara Jolie per 25 Juli mengatakan Brad Pitt harus menunjukkan dokumen yang mendukung tuduhannya tersebut dan juga bukti bahwa tidak menggunakan NDA untuk menutup mulut Jolie soal kekerasan.
(chri)