Review Film: Neulbom The Cursed

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 16 Sep 2024 20:50 WIB
Review Neulbom The Cursed: cerita yang dibuat Ku Tae-jin selama 90 menit tak cukup kuat bikin bergidik.
Review Neulbom The Cursed: cerita yang dibuat Ku Tae-jin selama 90 menit tak cukup kuat bikin bergidik. (K-Movie Entertainment via Hancinema)
2
Masih lebih angker melihat saldo di tanggal tua dibanding rumah angker di film ini.
Jakarta, CNN Indonesia --

Perlu waktu lama bagi saya untuk mencoba memahami apa yang sebenarnya diceritakan Ku Tae-jin dalam film teranyarnya, Neulbom: The Cursed alias Spring Garden. Namun pada akhirnya, itu tak terjawab.

Janji mengangkat salah satu lokasi paling angker di Korea Selatan rasanya cuma gimik marketing, atau cerita yang dibuat Ku Tae-jin selama 90 menit gagal membuat saya setidaknya bergidik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ku Tae-jin terlihat kerja keras membuat suasana yang angker dan menakutkan sejak menit pertama film dimulai. Usaha itu tak main-main, bahkan sampai separuh film berjalan, saya cuma melihat jumpscare-jumpscare tipis tanpa makna.

Apalagi, Ku Tae-jin mengajak penonton untuk menelusuri film dengan kepingan cerita yang satu-satu disajikan secara perlahan dan paralel. Yang mana, sesungguhnya menjadi hal yang membosankan karena sampai 30 menit berjalan saya tak menangkap apa maksud cerita Ku Tae-jin.

Namun ketika arah cerita dan permasalahan mulai terlihat, yang mestinya adalah bagian dari mulai konflik puncak, dialog dan jalan cerita yang disusun Ku Tae-jin seolah kopong.

Ku Tae-jin tampaknya menginginkan cerita berpusat pada karakter So-hee (Jo Yoon-hee) yang ditemani oleh Hye-ran (Kim Joo-ryung) usai menghadapi suaminya sendiri, Chang-soo (Heo Dong-won), yang bunuh diri di depan matanya.

Film horor Korea Neulbom: The Cursed atau Spring Garden (2024). (K-Movie Entertainment via Hancinema)Review Film Neulbom: The Cursed atau Spring Garden (2024): Ku Tae-jin tampaknya menginginkan cerita berpusat pada karakter So-hee (Jo Yoon-hee) yang ditemani oleh Hye-ran (Kim Joo-ryung) usai menghadapi suaminya sendiri, Chang-soo (Heo Dong-won), yang bunuh diri di depan matanya. (K-Movie Entertainment via Hancinema)

Namun dalam eksekusi, Ku Tae-jin justru membuat cerita lebih banyak berpusat pada karakter si hantu dan alasan rumah tersebut banyak gangguan makhluk halus. Sehingga, So-hee malah menjadi sampingan.

Hal itu bisa terjadi lantaran permasalahan yang dihadapi oleh So-hee ini juga kurang kompleks dan menarik. Sementara permasalahan si hantu jauh lebih rumit yang justru lebih banyak memakan durasi.

Akan tetapi, Ku Tae-jin juga tidak mengeksplorasi lebih dalam permasalahan si makhluk halus gentayangan itu karena memang bukan jadi tujuan utama. Sehingga, semua terasa kurang.

Kekopongan cerita itu makin ditambah dengan Ku Tae-jin yang malah membuat resolusi cerita, yang menurut saya, mengada-ada. Ia seolah memaksakan sajian yang humanis tapi tanpa esensi yang berarti.

[Gambas:Video CNN]

Peran Jung In-kyum sebagai si dukun In Kyeom yang mestinya memiliki peran krusial, tak memiliki dialog dan durasi yang berarti. Begitu juga Jeong Woo-hyeok yang menjadi detektif yang menurut saya menambah cacat logika cerita film ini.

Cerita hampa yang dibuat Ku Tae-jin pun ditambah dengan performa para pemain yang tak spesial. Penampilan mereka dengan mudah terlupakan seiring saya keluar dari bioskop dan membuang gelas minuman ke tong sampah.

Meski begitu, saya cukup menghargai cita rasa sinematografi film ini. Tone warna yang suram tapi masih nyaman di mata, serta dengan set desain produksi yang minimalis tapi cukup terkonsep setidaknya menjadi hal yang positif dari film ini.

Film horor Korea Neulbom: The Cursed atau Spring Garden (2024). (K-Movie Entertainment via Hancinema)Review Film Neulbom: The Cursed atau Spring Garden (2024): Peran Jung In-kyum sebagai si dukun In Kyeom yang mestinya memiliki peran krusial, tak memiliki dialog dan durasi yang berarti. (K-Movie Entertainment via Hancinema)

Saya menyukai gagasan rumah angker tak melulu mesti ditampilkan dengan kumuh, berantakan, dan penuh sarang laba-laba seperti yang banyak digambarkan film Indonesia. Seringkali, bahkan rumah angker itu sebenarnya tak terlihat menyeramkan sama sekali.

Selain itu, permainan efek visual dalam film ini juga terbilang cukup baik untuk kelasnya. Setidaknya, membayangkan dikerubungi semut masih lebih membuat saya bergidik dibanding melihat hantu film ini.

Yang jelas, saya merasa masih jauh lebih angker melihat saldo rekening di tanggal tua dibanding melihat cerita rumah yang katanya salah satu yang terangker di Korea Selatan ini.

[Gambas:Youtube]



(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER