UNESCO Perketat Perlindungan Situs Budaya Lebanon dari Serangan Israel

CNN Indonesia
Selasa, 19 Nov 2024 18:50 WIB
Ilustrasi serangan di Tyre. Unesco memberikan perlindungan lebih tinggi kepada 34 situs warisan di Lebanon di tengah serangan Israel yang berlanjut. (REUTERS/Aziz Taher)
Jakarta, CNN Indonesia --

UNESCO meningkatkan upaya perlindungan terhadap puluhan situs warisan di Lebanon. Mereka menawarkan tingkat perlindungan hukum yang lebih tinggi saat pertempuran Israel dan Hizbullah terus berlanjut.

Badan budaya PBB, seperti diberitakan AFP, mengatakan 34 properti budaya yang terdampak pertempuran itu "sekarang mendapat manfaat dari tingkat kekebalan tertinggi terhadap serangan dan penggunaan untuk tujuan militer."

Beberapa serangan Israel dalam beberapa pekan terakhir di Baalbek di timur dan Tyre di selatan menghantam dekat reruntuhan Romawi kuno yang ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia.

Sebelum Hizbullah dan Israel mulai saling tembak di perbatasan tahun lalu, sedikitnya 50.000 orang tinggal di Tyre, kota yang ramai dan menjadi rumah bagi umat Kristen dan Muslim.

Sehingga, UNESCO kini meningkatkan perlindungan dan mengatakan keputusan itu "membantu mengirimkan sinyal kepada seluruh komunitas internasional tentang kebutuhan mendesak untuk melindungi situs-situs ini."



"Ketidakpatuhan terhadap klausul ini akan merupakan 'pelanggaran serius' terhadap Konvensi Den Haag 1954 dan... alasan potensial untuk penuntutan," tambahnya.

Hizbullah dan Israel telah berperang sejak akhir September, ketika Israel memperluas fokusnya dari memerangi Hamas di Jalur Gaza ke pengamanan perbatasan utaranya, bahkan saat perang Gaza terus berlanjut.

Langkah UNESCO tersebut menyusul seruan pada Minggu (17/11) ratusan profesional budaya, termasuk arkeolog dan akademisi, untuk mengaktifkan peningkatan perlindungan bagi situs budaya.

Baalbek dan Tyre "akan menerima bantuan teknis dan keuangan dari UNESCO untuk memperkuat perlindungan hukum mereka, meningkatkan antisipasi risiko dan langkah-langkah pengelolaan, dan memberikan pelatihan lebih lanjut bagi para pengelola situs", kata badan tersebut.



(afp/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK