Jakarta, CNN Indonesia --
Keputusan juri ajang Piala Oscar 2025 memilih film Thailand, How to Make Millions Before Grandma Dies, dalam daftar pendek kategori Best International Feature Film menuai banyak minat.
Apalagi capaian film box office yang minim beredar di festival film bergengsi itu merupakan sejarah baru bagi perfilman Thailand dalam menembus dinding tebal Academy of Motion Pictures Arts and Sciences (AMPAS) sebagai penyelenggara Oscar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini rahasia film Grandma bisa menarik minat juri sebagai kandidat potensial untuk dipilih menjadi nominasi Oscar tersebut terkuak, yakni dengan bantuan strategi kampanye yang dipelopori Shelter PR dan distributor Well Go USA.
Hal itu dikonfirmasi oleh Direktur Asosiasi Pengembangan Bisnis GDH 559, Yanisa Hankansujarit, selaku studio yang membuat film tersebut, seperti diberitakan Variety pada 20 Desember 2024.
Menurut Hankansujarit, film tersebut mungkin menarik minat para pemilih The Academy karena temanya yang universal, "tentang cinta dan ikatan antara anggota keluarga,"
"Ada pemutaran film di sebuah universitas di LA, di mana seorang mahasiswa mengatakan dia tidak pernah menyangka akan begitu dekat secara emosional dengan sebuah film yang menggunakan bahasa yang tidak dia mengerti," kata Hankansujarit.
"Dan itu terjadi di negara yang belum pernah dia kunjungi," lanjutnya.
 Keputusan juri ajang Piala Oscar 2025 memilih film Thailand, How to Make Millions Before Grandma Dies, dalam daftar pendek kategori Best International Feature Film menuai banyak minat. (GDH 559 Co., Ltd.) |
"Kami benar-benar merencanakan agar para anggota The Academy dapat melihatnya, dengan mencoba melakukan banyak pemutaran khusus dan menayangkannya di depan mereka, dan membuat orang-orang membicarakannya secara online," kata Hankansujarit.
"Film ini sangat istimewa. Film ini tidak terlalu banyak mendapat sorotan di festival film, tetapi menjadi favorit penonton, dan begitulah film ini menjadi perbincangan hangat di kota - dari mulut ke mulut." papar Hankansujarit, seperti diberitakan Variety.
Bukan cuma nonton bareng atau screening, pihak studio GDH juga mengadakan sesi tanya jawab langsung dengan salah satu pemain utama film ini, yakni Usha 'Taew' Seamkhum yang memerankan sosok sang nenek Mengju.
"Ketika Nenek [Usha] pergi ke LA untuk melakukan sejumlah sesi tanya jawab dan bertemu dengan publik, dialah magnetnya. Dia masuk ke ruangan dan orang-orang langsung bersemangat," kata Hankansujarit.
Lanjut ke sebelah...
[Gambas:Video CNN]
Hankansujarit memaparkan bahwa keterpilihan How to Make Millions Before Grandma Dies ke daftar pendek Oscar yang bersejarah bagi Thailand ini juga menunjukkan bahwa pemilih di publik Barat bisa terhubung dengan dinamisasi keluarga seperti dalam film ini, meskipun budaya keduanya sangat jauh berbeda.
"Setelah pandemi, orang-orang menjadi lebih dekat satu sama lain. Keluarga saya di AS, mereka memberi tahu saya bahwa anak-anak mereka mulai lebih sering pulang ke rumah [setelah menonton film tersebut]," kata Hankansujarit.
"Film ini menarik generasi yang berbeda dalam keluarga yang sama pergi menonton film ini bersama-sama. Terutama setelah pandemi, di mana orang-orang berhenti pergi ke bioskop, ini adalah waktu yang tepat di Asia Tenggara di mana film ini membawa orang kembali ke bioskop bersama-sama," katanya.
"Selama minggu pertama perilisan di Thailand, album ini sangat sukses. Lalu negara berikutnya yang kami kunjungi adalah Indonesia," kata Hankansujarit.
"Orang Indonesia sangat suka pergi ke bioskop, dan ketika mereka sudah sangat menyukai film tersebut, mereka begitu intens di media sosial. Video penonton menangis itu menjadi viral di TikTok dan Instagram." katanya.
Pihak The Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) resmi merilis daftar pendek calon nominasi Oscar 2025 pada Selasa (17/12) sore waktu Los Angeles, atau Rabu (18/12 ) pagi waktu Indonesia.
[Gambas:Video CNN]
Dalam daftar resmi yang diterima CNNIndonesia.com, nama film karya Pat Boonnitipat ini tercantum dalam deretan 15 film calon nominasi kategori Best International Feature Film atau yang dulu dikenal sebagai Best Foreign Language Film.
Capaian ini menjadi sejarah baru bagi Thailand yang sudah mengirimkan film kandidat sejak 1984 atau pengajuan untuk ke-31 kalinya ke ajang perfilman tertinggi dunia tersebut.
Dengan keterpilihan Grandma ini, Thailand menjadi negara Asia Tenggara ke-dua yang pernah masuk dalam daftar pendek calon nominasi Oscar, setelah Kamboja.
Kamboja sendiri sudah dua kali masuk dalam daftar pendek, yakni pada 2013 dan 2022. Bahkan, kandidat pada 2013, The Missing Picture, berhasil masuk menjadi nominasi Best Foreign Language Film Academy Awards ke-86.
Sementara itu wakil Indonesia belum pernah masuk daftar pendek nominasi sejak pertama kali ikut mengirim kandidat pada 1987, atau sudah 26 kali mengajukan film lokal ke ajang Academy Awards.
[Gambas:Youtube]
Berikut 15 film yang terpilih jadi daftar pendek Best International Feature Film Oscar 2025:
- I'm Still Here - Brazil
- Universal Language - Kanada
- Waves - Republik Ceko
- The Girl with the Needle - Denmark
- Emilia Perez - Prancis
- The Seed of the Sacred Flag - Jerman
- Touch - Islandia
- Kneecap - Irlandia
- Vermiglio - Italia
- Flow - Latvia
- Armand - Norwegia
- From Ground Zero - Palestina
- Dahomey - Senegal
- How to Make Millions before Grandma Dies - Thailand
- Santosh - Inggris Raya