Guyon Komeng soal Gas 3 Kg: Kalau Enggak Dibatasi, Ngebut Terus

CNN Indonesia
Kamis, 06 Feb 2025 18:30 WIB
Anggota DPD RI Komeng berkelakar saat menanggapi kisruh kelangkaan LPG 3 Kg akibat kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komedian sekaligus anggota DPD DRI Alfiansyah Bustami atau Komeng turut buka suara mengenai kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait upaya pemerintah untuk tepat subsidi gas elpiji (LPG) 3 kilogram.

Ia berguyon bahwa gas harus dibatasi supaya tidak bergerak begitu cepat. Gas yang disebut Komeng merujuk pada gas saat berkendara.

"Ya kalau gas harus dibatasi, kalau enggak dibatasi ngebut terus," ucap Komeng seperti diberitakan detikcom, Rabu (5/4).

Namun, ia berpendapat kebijakan Bahlil seperti terburu-buru tanpa kajian matang. Komeng juga menilai lumrah terdapat pro dan kontra dalam menyikapi kebijakan.

Di sisi lain, ia menyoroti kebijakan Bahlil sudah diubah sehingga penjualan kembali normal dan antrean mencari LPG 3 kg disebut sudah berkurang.



"Ya biasa lah. Kalau ada penyesuaian kan ada dinamika-dinamika kecil. Tapi kan semuanya sudah balik lagi," tuturnya.

"Iya, mungkin kan kata Presiden juga kayak seperti tidak diskusi. Tapi akhirnya sudah beres semua," kata Komeng.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya melarang pedagang eceran menjual LPG 3 kg. Per 1 Februari, pengecer diminta transisi dan mendaftarkan diri menjadi pangkalan resmi dengan segala persyaratannya.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan kebijakan ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan harga LPG 3 Kg yang murah dan seragam sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.

Menurut Yuliot, dengan penataan ini, maka nantinya tidak ada lagi pengecer penjual gas melon. Sebab, semua akan diubah menjadi pangkalan yang stoknya langsung dari Pertamina.

Namun, situasi tersebut membuat kelangkaan LPG 3 kg terjadi di kalangan masyarakat. Presiden RI Prabowo Subianto kemudian menginstruksikan kepada Bahlil mengizinkan kembali pengecer berjualan LPG 3 kg.

(chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK