Band punk rock asal Purbalingga Jawa Tengah, Sukatani, akan tampil di acara Crowd Noise di Slawi, Tegal hari ini, Minggu (23/2).
Melalui unggahan di Instagram, penyelenggara Crowd Noise mengungkapkan bahwa acara ini akan berlangsung di Gedung Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Slawi.
"GD. KORPRI SLAWI, 23 FEBRUARI 2025," demikian keterangan Crowd Noise.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada CNNIndonesia, pihak penyelenggara mengatakan bahwa acara ini akan dimulai sejak pukul 15.00 WIB.
Sejumlah band akan meramaikan gelaran ini, mulai dari RTAG, Despise, NOTHINGLEFT, CM Band, EMPTYSKY, CORVETTE, SILVERGUNS, OVERDYZE, dan Sukatani.
Band Sukatani sebelumnya ramai setelah mengunggah permintaan maaf di akun media sosialnya.
Dua personelnya, Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel, secara terbuka meminta maaf kepada institusi Polri atas lirik pada lagu berjudul Bayar Bayar Bayar.
Lagu yang viral ini mengandung lirik tentang harus membayar oknum polisi untuk segala urusan. Lagu tersebut kini telah dicabut dari platform streaming lagu Spotify.
Aksi ini pun memicu spekulasi di kalangan masyarakat bahwa Sukatani mendapat tekanan.
Polda Jawa Tengah pada Jumat (21/2) mengakui pihaknya sempat melakukan klarifikasi terhadap Sukatani terkait lagu tersebut.
"Kita kemarin memang sempat klarifikasi terhadap Band Sukatani tersebut dan hasil klarifikasi kepada grup band tersebut kita menghargai kegiatan untuk berekspresi dan berpendapat melalui kesenian," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto kepada wartawan, Jumat.
Ia menegaskan Polri tidak antikritik dan menghargai kritik tersebut.
Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri sementara itu telah meminta penjelasan dari anggota Polda Jateng mengenai dugaan intimidasi terhadap Sukatani.
"Untuk memastikan profesionalisme dalam penanganan kasus ini, Biropaminal Divpropam telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota Ditressiber Polda Jateng guna mengklarifikasi permasalahan tersebut," kata Propam Polri melalui cuitan di akun X (Twitter) resmi mereka @Divpropam, Jumat.
Propam menegaskan Polri selalu terbuka terhadap kritik yang membangun. Mereka mengklaim memahami pentingnya kebebasan berekspresi dalam masyarakat demokratis.
(blq/mik)