PT Pegadaian memperkuat layanan Bank Emas melalui produk Pinjaman Modal Kerja (PMK) Emas kepada PT Lotus Lingga Pratama, ditandai oleh penandatanganan kerja sama di The Gade Tower Jakarta, Senin (10/3).
Penandatanganan kerja sama dihadiri oleh Direktur PT Lotus Lingga Pratama, Ivan Wibawa Lingga, Direktur Utama PT Elang Mulia Abadi Sempurna (Lotus Archi) Rudy Suhendra, Chief Marketing Officer PT Elang Mulia Abadi Sempurna Vincent Nathaniel, Ketua Asosiasi Pengusaha Emas Permata Indonesia (APEPI) Jeffrey Thumewa, dan Sekjen APEPI Iskandar Husin.
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan apresiasi terhadap PT Lotus Lingga Pratama yang menjadi nasabah pertama layanan Pinjaman Modal Kerja (PMK) Emas PT Pegadaian. Damar berharap, PMK Emas sebagai salah satu layanan dari Bank Emas Pegadaian dapat memperkuat ekosistem industri emas nasional.
"Kami ucapkan terima kasih kepada PT Lotus Lingga Pratama yang telah menjadi nasabah pertama Pinjaman Emas melalui produk PMK Emas. Kami harap ini dapat menjadi langkah awal bagi Pegadaian dan Lotus untuk memperkuat ekosistem industri emas nasional," kata Damar.
PMK Emas merupakan salah satu dari 4 layanan Bank Emas andalan PT Pegadaian, yang memungkinkan calon debitur mendapatkan pinjaman modal kerja dalam bentuk emas 24 karat berstandar minimal SNI, sehingga dapat menjadi pemenuhan bahan baku emas untuk kebutuhan produksi.
Selain PMK, ada juga Deposito Emas, Perdagangan Emas, dan Titipan Emas Korporasi. Dengan kehadiran Bank Emas diharapkan dapat mengubah pola investasi masyarakat dari menyimpan emas di bawah bantal untuk dialihkan disimpan di Pegadaian.
"Sehingga, emas juga bisa turut membantu peningkatan ekonomi Indonesia," tambah Damar.
Direktur PT Lotus Lingga Pratama, Ivan Wibawa Lingga menyampaikan terima kasih kepada PT Pegadaian atas fasilitas yang membuat PT Lotus Lingga Pratama bisa mendapatkan pasokan emas 24 karat sebagai tambahan modal kerja dalam produksi manufaktur emas.
Ivan berharap, produk layanan Bank Emas Pegadaian dapat diterima masyarakat untuk menambah nilai investasi. Dirinya menilai, kerja sama dengan Pegadaian sekaligus merupakan salah satu realisasi program Asta Cita.
"Kami hadir untuk menjadi nasabah pertama dari Layanan Bank Emas Pegadaian. Tentu ini sebagai bentuk dukungan kami kepada Pemerintah melalui Bank Emas Pegadaian sehingga dapat membantu sekali baik untuk masyarakat maupun industri," katanya.
Bertujuan hilirisasi dan optimalisasi pengelolaan emas dalam negeri, Bank Emas hadir memperkuat ekosistem industri emas nasional, meningkatkan cadangan emas negara, dan mengurangi ketergantungan pada pasokan emas dari luar negeri. Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi hingga Rp245 triliun dan membuka 1,8 juta lapangan kerja baru.
Dengan pengalaman melayani masyarakat selama hampir 124 tahun, fokus Pegadaian fokus menjalankan layanan Bank Emas didukung lebih dari 5 ribu tenaga profesional penaksir emas dan tim analis emas kompeten yang tersebar di 4 ribu outlet dan lebih dari 600 outlet SenyuM (Sentra Layanan Ultra Mikro - Sinergi Holding BRI), serta 240 ribu jejaring agen yang berlokasi hingga titik terluar Indonesia.
Pegadaian juga memiliki layanan G-Lab yang merupakan laboratorium pengujian dan sertifikasi keaslian emas dan batu permata dengan tenaga penguji bersertifikasi internasional. Pegadaian optimis untuk senantiasa mendukung langkah pemerintah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengEMASkan Indonesia melalui layanan Bank Emas Pegadaian.
(adv/adv)