Menteri Karding Lepas 55 Perawat Universitas Binawan Kerja di Austria

*** | CNN Indonesia
Jumat, 02 Mei 2025 23:42 WIB
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyampaikan kegembiraan melepas 55 mahasiswa Universitas Binawan untuk mengikuti pelatihan dan menjadi pekerja migran Indonesia bidang perawat ke Austria.

Pelepasan ini sekaligus menandai bahwa Universitas Binawan telah menjadi lembaga yang dapat mengirim pekerja migran berkualifikasi keterampilan memadai untuk bekerja di luar negeri.

"Model yang dilakukan oleh Binawan ini satu model yang menurut saya perlu kita dorong menyebar kemana-mana menjadi virus ke lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga pelatihan yang ada agar kita ke depan dapat mengirim pekerja migran dengan kualifikasi skill yang bagus," kata Karding di Universitas Binawan, Jakarta, Rabu (30/4).

Karding menyebut, program Universitas Binawan ini merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan dapat menjadi ahli di bidangnya. Pasalnya, ke-55 mahasiswa yang mengikuti pelatihan itu akan memperoleh ilmu baru.

Untuk itu, Karding berpesan agar para mahasiswa benar-benar menyerap pengetahuan yang diperoleh di Austria. Dia mengingatkan, bekerja di luar negeri membutuhkan keterampilan dan pengetahuan.

"Saya titip kepada adik-adik ini, bahwa berangkat ke luar negeri itu jangan dilihat hanya sekedar bekerja, tetapi harus diambil hikmah dan manfaatnya. Karena di sana akan terjadi pengenalan pengalaman-pengalaman baru, artinya ada banyak inspirasi baru, ada knowledge baru, ada skill baru," kata Karding.

CEO Binawan Group, Said Saleh mengungkapkan terdapat sejumlah tantangan dalam mengirim pekerja migran Indonesia ke Austria. Guna mengatasi tantangan itu, pihaknya pun berkoordinasi dengan Austria melalui dukungan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI).

Menurutnya, tantangan utama berupa kesadaran negara-negara penerima terkait kompetensi pekerja Indonesia, termasuk soal bahasa dan kesiapan kerja.

"Itu yang sekarang kita banyak didukung oleh pemerintah dari KemenP2MI, dari Kemlu, bagaimana kita lebih mempromosikan, supaya negara-negara di luar sana yang butuh tenaga kerja tambahan, itu menjadikan Indonesia pilihan," papar Said.

Said berharap, penempatan pekerja migran Indonesia dikuti dengan sosialiasi agar lebih banyak negara mengetahui bahwa Indonesia memiliki SDM profesional yang siap kerja di luar negeri.

"Kebanyakan malah enggak tahu Indonesia itu siap ada pekerja migrannya. Jadi kita harus memang lebih banyak mempromosikan bahwa pekerja migran kita itu layak dan kompeten," pungkas Said.

(***/***)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER