Alasan Superman Versi David Corenswet Bisa Terluka dan Berdarah

CNN Indonesia
Minggu, 13 Jul 2025 16:28 WIB
James Gunn beber alasan Superman versi David Corenswet lebih sering terluka dan berdarah dibandingkan yang sebelumnya. (DC Entertainment)
Jakarta, CNN Indonesia --

Superman (2025) merupakan film pertama dari saga baru DC Studios yang bertajuk DC Universe (DCU). Film ini sekaligus menjadi reboot terbaru Superman setelah beberapa kali dibuat ulang.

Reboot Superman kali ini menampilkan aktor David Corenswet sebagai Kal-El alias Clark Kent, di bawah arahan James Gunn sebagai sutradara. Sutradara itu lalu membawa sejumlah perubahan dalam adaptasi Man of Steel tersebut.

Perubahan paling mencolok terlihat dari tampilan Superman yang kembali memakai celana merah seperti era Christopher Reeve. Selain itu, Superman versi Corenswet juga digambarkan lebih sering terluka hingga bisa berdarah.

Kenapa Man of Steel lebih sering terluka dan berdarah di Superman versi David Corenswet?

Penjelasan terkait penggambaran Superman yang lebih rapuh diungkapkan langsung oleh James Gunn. Ia sengaja membuat Superman bisa terluka, meski selama ini dikenal sebagai manusia super yang kebal segalanya.

Salah satu penyebab utamanya adalah karena Superman menghadapi lawan yang setara dan berlawanan, seperti Ultraman, The Hammer of Boravia, dan Engineer.

Ia kemudian membandingkan Superman versi Corenswet dengan interpretasi Richard Donner yang dibintangi Christopher Reeve.

Gunn merasa Superman versinya tetap melawan penjahat seperti versi Donner. Namun, kali ini ia tidak membuat Man of Steel sehebat gambaran Donner yang mampu memutar balik waktu.

Perbedaan itu pula yang membuat James Gunn akhirnya membuat Superman bisa terluka dan berdarah, seperti yang ditampilkan di trailer.

"Secara fisik, dia melawan kekuatan yang setara dan berlawanan dengan dirinya. Jadi, di beberapa hal, tidak ada bedanya dengan saat Superman melawan penjahat di Superman II garapan Donner," ungkap Gunn, seperti diberitakan Screen Rant pada Selasa (1/7).

"Namun, kita melihatnya berdarah, yang mana ini hal berbeda. Dia tidak bisa memutar balikkan waktu dengan mengitari Bumi. Jadi, saya menciptakan ini dengan menggabungkan berbagai versi Superman di komik," lanjutnya.

Selain bisa terluka secara fisik, Superman gambaran James Gunn juga lebih rapuh secara psikis. Ia pun sengaja menggambarkan sisi emosional Man of Steel dengan cara itu agar sejalan dengan cerita.

James Gunn mengaku ingin menunjukkan bahwa ada sudut pandang berbeda tentang Superman yang patut untuk dikisahkan di layar lebar.

"Secara emosional, tentu saja, karena kita diajak masuk ke dalam kehidupan pribadi Superman. Ini tentang kehidupan batinnya," ujar Gunn.

"Itu bukan kisah Superman pada umumnya, atau kisah superhero pada umumnya. Jadi, menurutku itu perbedaannya. Dia lebih rentan dalam hal itu," sambungnya.

Superman ditulis dan disutradarai James Gunn. Film ini menjadi debut James Gunn di semesta DC Universe, sekaligus proyek film superhero terbarunya setelah menggarap trilogi Guardians of the Galaxy.

David Corenswet menjadi Superman setelah terpilih melalui proses audisi panjang. Selain itu, Superman dibintangi Rachel Brosnahan, Nicholas Hoult, Edi Gathegi, Anthony Carrigan, Nathan Fillion, hingga Isabela Merced.

Superman menjadi film pertama yang rilis dari saga DC Universe. Film ini juga masuk babak pertama waralaba itu bertajuk Chapter One: Gods and Monsters.

Superman tayang di bioskop mulai 9 Juli.

(frl/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK