Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan benar-benar mempertimbangkan untuk memberi pengampunan penuh kepada terdakwa prostitusi, Sean 'Diddy' Combs, sebelum sidang vonis pada Oktober 2025.
Sumber dari pemerintahan mengatakan Trump mulai menimbang kemungkinan mengampuni P Diddy dari dakwaannya. Kabar itu juga dikonfirmasi sumber lain dengan menyebut wacana pengampunan sudah menjadi topik bahasan lebih serius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini telah meningkat dari sekadar rekayasa Trump menjadi sebuah peristiwa yang bisa ditindaklanjuti," ujar sumber dari pemerintahan, seperti diberitakan Deadline pada Rabu (30/7).
Meski demikian, beberapa pihak menilai kemungkinan itu masih sangat bergantung dengan Donald Trump. Semua skenario masih dapat terjadi sampai POTUS benar-benar membubuhkan tanda tangan di atas kertas.
Terlebih, keinginan Trump dikenal kerap berubah sesuka hati sehingga pembahasan itu dapat berbalik merugikan P Diddy sewaktu-waktu.
Jika tak ada pengampunan dari Trump, P Diddy dipastikan menghadapi vonis dari Hakim Arun Subramanian pada 3 Oktober 2025. Vonis itu terkait dakwaan kasus prostitusi, sementara Combs bebas dari dakwaan dengan hukuman lebih berat.
Tokoh musik itu dinyatakan tidak bersalah atas dakwaan pemerasan dan perdagangan seks setelah persidangan maraton di mana ia dituduh melakukan pelecehan yang mengerikan.
Namun juri memutuskan ia bersalah atas dua dakwaan transportasi dalam aktivitas prostitusi, yang masing-masing membawa hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Jaksa penuntut telah mengatakan dalam berkas pengadilan bahwa berdasarkan pedoman hukuman federal, kisaran hukuman penjara 51 hingga 63 bulan mungkin tepat, tetapi mereka juga dapat meminta hukuman yang lebih lama.
Pembelaan pihak Diddy, yang juga menafsirkan pedoman hukuman federal, telah mengindikasikan rencana mengusulkan hukuman lebih ringan yaitu 21 hingga 27 bulan.
Sementara itu, Donald Trump sempat buka suara terkait kemungkinan memberikan ampunan kepada Combs. Ia mengaku akan melihat dulu fakta-fakta kasus rapper raksasa Amerika tersebut.
Potensi mengenai ampunan itu ditanyakan karena Trump pernah mengaku berteman dengan P Diddy dalam sebuah acara televisi pada 2012.
"Tak ada yang bertanya tentang ini sebelumnya. Anda menjadi yang pertama bertanya Peter [reporter Fox News Peter Doocy]," kata Trump di ruang oval Gedung Putih, Jumat (30/5) seperti dikutip dari Reuters.
"Pertama saya akan melihat dulu apa yang terjadi, dan saya tidak betul-betul memerhatikannya dengan baik meskipun itu diberitakan cukup banyak," tambah Trump.
(frl/chri)