Acil Bimbo, Aktivis Sosial di Balik Status Legenda Musik dan Budaya
Acil Bimbo meninggal dunia pada Senin (1/9) dalam usia 82 tahun. Anggota dari band legendaris Bimbo tersebut meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker paru-paru sejak beberapa tahun terakhir.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh manajer sekaligus keponakan Acil, Fathir, kepada CNNIndonesia.com pada Selasa (2/9) dini hari.
Lihat Juga : |
"Iya, benar," kata Fathir mengonfirmasi kabar tersebut. "Jam 22.15 tadi malam [Senin, 1 September 2025]."
Lahir pada 20 Agustus 1943, Acil yang bernama asli Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah tersebut merupakan salah satu personel grup musik legendaris Bimbo.
Bersama anggota Bimbo lainnya, yakni Sam, Jaka, dan Iin, Acil sudah berkarier di dunia musik sejak 1966 hingga saat ini.
Grup tersebut membawakan berbagai karya yang melintasi genre, mulai dari folk, pop, pop rohani, melayu, hingga keroncong.
Dalam bermusik, Acil dinilai banyak dipengaruhi oleh Robin Gibb, Everly Brothers, Cliff Richard, Tommy Steele, the Mills Brothers, dan Paul Anka.
Bimbo banyak menghasilkan karya-karya ikonis dengan berbagai tema, mulai dari satire sosial hingga soal refleksi kerohanian.
Salah satu lagu legendaris mereka adalah Sajadah Panjang yang dibuat pada 1984 dengan liriknya dibuat oleh Taufiq Ismail. Lagu tersebut kemudian digarap ulang oleh Gigi pada 2006 dan NOAH pada 2016.
Di luar Bimbo, Acil juga berkiprah di dunia sosial dan perfilman. Di dunia sosial, Acil pernah menjadi ketua LSM bernama Bandung Spirit pada 2000 serta menjadi pembina serta penasihat bagi sejumlah organisasi sosial kemasyarakatan dan kebudayaan.
Selain itu, pria lulusan hukum Universitas Padjajaran ini juga kerap menggelar berbagai kegiatan dan turut serta dalam aksi sosial juga kebudayaan di dalam serta luar negeri.
Dalam dunia film, Acil setidaknya pernah bermain dalam dua film, yakni Ambisi (1973) dan Tante Sun (1977). Dalam kedua film itu, ia berperan sebagai dirinya sendiri.
Sebelum meninggal dunia, Acil Bimbo berjuang melawan sejumlah penyakit, di antaranya kanker paru-paru dan sempat mengalami patah tulang serius pada 2024.
Pada Februari 2025, Fathir sempat mengakui bahwa pamannya tersebut menderita kanker paru-paru dan menjalani pengobatan. Namun kala itu, Acil Bimbo disebut masih "bersemangat untuk dan bisa beraktivitas."
Sementara itu, Manajer Bimbo yang juga putra Sam Bimbo, Daud Hardjakusumah mengatakan kondisi almarhum mulai menurun sejak dua minggu terakhir.
"Bolak balik RS sekitar 3 bulan. Intensif opname sudah satu bulan. Drop sekitar 1-2 minggu terakhir," kata Daud kepada CNNIndonesia.com, Selasa (2/9). "Riwayat penyakit, karena sudah sepuh saja. Beliau sudah 82 tahun."
Daud mengatakan Acil Bimbo akan dimakamkan di Cipageran, Cimahi, Jawa Barat. Ia belum bisa memastikan jadwal prosesi pemakaman almarhum.
"Di Cipageran, Cimahi. Makam keluarga Hardjakusumah. Jam belum tahu. Masih menunggu keluarga dari Jakarta. Nunggu Zara yang lagi shooting juga dari Pangandaran," katanya.