Taylor Swift Batal Beri Kesaksian di Kasus Blake Lively vs Baldoni

CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2025 06:30 WIB
Taylor Swift tampaknya tidak akan memberikan kesaksian dalam peperangan Justin Baldoni melawan Blake Lively.
Taylor Swift tampaknya tidak akan memberikan kesaksian dalam peperangan Justin Baldoni melawan Blake Lively. (Getty Images via AFP/FRAZER HARRISON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Taylor Swift tampaknya tidak akan memberikan kesaksian dalam peperangan Justin Baldoni melawan Blake Lively dalam dugaan pencemaran nama baik.

Hal itu terjadi setelah Hakim Lewin Liman menolak upaya Baldoni untuk membuat Taylor Swift memberikan kesaksian atau deposisi dalam kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan yang diberikan pada Jumat (12/9) tersebut diambil karena kubu Baldoni terlalu lama mencoba menjadwalkan deposisi Swift dan tidak menunjukkan alasan cukup kuat untuk memperpanjang batas waktu hingga 30 September.

"Karena gagal menunjukkan ketekunan yang memadai, permohonan perpanjangan yang diminta ditolak," tulis Liman seperti diberitakan Variety pada Jumat (12/9).

Sebelumnya dalam pengajuan pada Kamis (11/9), pengacara Baldoni menyebut Swift setuju menghadiri deposisi antara 20-25 Oktober dan meminta izin pengadilan untuk memperpanjang batas waktu deposisi dalam rangka hal tersebut.

Akan tetapi, menanggapi hal tersebut, pengacara Taylor Swift menyebut "sejak awal kasus ini, kami secara konsisten menyatakan bahwa klien saya tidak memiliki peran material dalam tindakan ini".

"Selanjutnya, klien saya tidak setuju untuk melakukan deposisi," tulis pengacara Douglas Baldridge dalam pernyataannya kepada pengadilan seperti diberitakan CNN pada Sabtu (13/9).

"Tetapi jika klien saya dipaksa untuk melakukan deposisi, kami memberi tahu (setelah pertama kali mendengar tentang deposisi baru tiga hari yang lalu) bahwa jadwalnya baru memungkinkan pada pekan 20 Oktober bila para pihak mampu menyelesaikan perselisihan mereka," lanjutnya.

"Kami tidak mengambil peran apa pun dalam perselisihan tersebut," tegas pihak Swift.

Pihak Justin Baldoni sejak awal berniat untuk menyeret Taylor Swift dalam perselisihannya dengan Blake Lively. Mereka yakin Swift melakukan diskusi dengan Blake Lively terkait situasi di lokasi syuting It Ends With Us.

Sementara itu, pada Jumat (12/9), tim Blake Lively menentang perpanjangan batas waktu demi bisa menyeret Swift, mempertanyakan relevansi kesaksiannya, dan menuduh pengacara Baldoni menyebabkan penundaan yang tidak perlu.

Blake Lively sebelumnya menggugat Justin Baldoni yang merupakan sutradara sekaligus lawan mainnya dalam It Ends With Us, dengan tuduhan pelecehan seksual dan pembalasan.

Lively menuduh Baldoni, produser, dan humas film tersebut telah meluncurkan kampanye fitnah daring terhadapnya sebagai hukuman atas pengaduannya.

Sidang gugatan tersebut dijadwalkan musim semi 2026 di pengadilan federal di New York.

Taylor Swift yang merupakan teman lama Lively pertama kali disebut terkait perselisihan ini ketika dalam pertukaran teks terungkap ada nama "Taylor" sebagai bagian dari gugatan balik Baldoni yang kemudian dibatalkan.

Salah satu pesan teks tersebut menunjukkan percakapan antara Baldoni dan Lively tentang naskah untuk sebuah adegan di It Ends With Us.

[Gambas:Video CNN]

"Aku sangat suka apa yang kamu lakukan. Itu sangat membantu. Membuatnya jauh lebih menyenangkan dan menarik. (Dan aku pasti akan merasa seperti itu tanpa Ryan dan Taylor)." tulis Baldoni dalam pesan itu.

Taylor Swift sendiri sebelumnya menerima panggilan pengadilan dalam kasus tersebut pada Mei 2025, tetapi kemudian dicabut.

"Taylor Swift tidak pernah menginjakkan kaki di lokasi syuting film ini, dia tidak terlibat dalam pemilihan pemain atau keputusan kreatif apa pun," kata juru bicara Swift saat itu.

"Dia tidak memberi musik untuk film ini, dia tidak pernah melihat suntingan atau membuat catatan apa pun tentang film ini, dia bahkan tidak menonton It Ends With Us hingga beberapa minggu setelah dirilis ke publik, dan sedang berkeliling dunia selama tahun 2023 dan 2024," lanjutnya.

"Hubungan Taylor dengan film ini adalah izin penggunaan satu lagu, 'My Tears Ricochet.' Mengingat keterlibatannya dalam pemberian lisensi lagu untuk film tersebut, yang juga dilakukan oleh 19 artis lainnya, dokumen panggilan pengadilan ini dirancang untuk menggunakan nama Taylor Swift guna menarik perhatian publik dengan menciptakan clickbait tabloid alih-alih berfokus pada fakta-fakta kasus ini," tambah juru bicara tersebut.

(end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER