Comeback, Jimmy Kimmel Tersedu setelah Acara Diskors 6 Hari
Jimmy Kimmel comeback memandu late-night show Jimmy Kimmel Live! yang disiarkan di ABC pada Selasa (23/9) malam waktu Amerika Serikat. Ia kembali tampil di layar kaca setelah program itu sempat disetop satu minggu imbas komentar Kimmel terkait Charlie Kirk.
Comeback itu menjadi momen emosional bagi Jimmy Kimmel. Ia bahkan sempat tersedu ketika menegaskan tidak pernah berniat merendahkan kematian loyalis Presiden Amerika Serikat Donald Trump tersebut.
"Saya tidak pernah berniat untuk meremehkan pembunuhan seorang pemuda. Saya rasa tidak ada yang lucu tentang itu," ujar Jimmy Kimmel dalam monolognya, seperti diberitakan Variety.
"Saya mengunggah pesan di Instagram pada hari dia terbunuh, mengirim cinta kepada keluarganya dan meminta belas kasihan, dan saya bersungguh-sungguh," lanjutnya.
Kimmel kemudian menyatakan tidak bermaksud menyalahkan kelompok tertentu atas kejadian itu. Pernyataan ini merujuk kepada gerakan Make America Great Again (MAGA) yang disentil Kimmel beberapa waktu lalu.
Namun, ia juga memahami alasan kelompok MAGA dan sejumlah pihak geram atas komentar Kimmel. Ia menyadari komentar yang memicu kontroversi itu rawan salah tafsir sehingga dianggap menuduh suatu pihak.
Padahal, Kimmel hanya ingin menegaskan bahwa penembak Charlie Kirk tidak merepresentasikan pihak mana pun. Pelaku dinilai seseorang yang percaya kekerasan adalah solusi atas segala masalah.
"Saya rasa pembunuh yang menembak Charlie Kirk tidak mewakili siapa pun. Dia adalah orang sakit yang percaya bahwa kekerasan adalah solusi, dan ternyata bukan," ungkap Kimmel.
Dalam monolog, Kimmel juga mengucapkan terima kasih atas dukungan rekan sesama host late-night show ketika programnya disetop ABC, seperti Stephen Colbert, John Oliver, Conan O'Brien, James Corden, Jay Leno, hingga David Letterman.
Ucapan terima kasih juga tertuju kepada tokoh-tokoh yang sebenarnya kerap berseberangan dengan pandangan Jimmy Kimmel, tetapi ikut mendukungnya demi membela kebebasan berpendapat.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang tidak mendukung acara saya dan apa yang saya yakini, tetapi tetap mendukung hak saya untuk mencurahkan keyakinan tersebut," ujar Kimmel.
"Orang-orang yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya, seperti Ben Shapiro, Clay Travis, Candace Owens, Rand Paul. Bahkan sahabat lama saya, Ted Cruz, yang mengatakan sesuatu sangat indah untuk saya," sambungnya.
Polemik ini bermula saat Jimmy Kimmel menyentil kasus kematian Charlie Kirk dalam monolognya di program tersebut pada Senin (15/9).
Ia mengatakan gerakan Make America Great Again (MAGA) berusaha unjuk diri dengan membuktikan tersangka pembunuh Kirk yang bernama Tyler Robinson bukan salah satu dari mereka.
Kimmel juga mengolok-olok tanggapan Trump terhadap pertanyaan jurnalis tentang bagaimana dirinya berduka atas kematian Kirk.
"Kelompok MAGA [sedang] mati-matian berusaha menggambarkan anak yang membunuh Charlie Kirk sebagai orang lain dan melakukan segala cara untuk mendapat skor politik dari hal ini," ujarnya.
"Di tengah saling tuding itu, ada duka," sambung Jimmy Kimmel.
Komentar itu menyinggung kelompok MAGA yang terafiliasi erat sebagai pendukung Presiden Donald Trump. Pejabat di bawah rezim Trump juga ikut murka imbas sentilan Jimmy Kimmel.
(frl/chri)