Organisasi nirlaba Room to Road meluncurkan 14 judul buku cerita anak karya penulis lokal, Minggu (5/10). Peluncuran ini bekerja sama dengan lima penerbit yakni Bestari, Bhuana Ilmu Populer (BIP), Litara, Literaloka, dan Noura bersama mitra afiliasi ProVisi Mandiri Pratama.
Mengambil tema 'Melanjutkan Nyala Ruang Baca: Merawat Harapan lewat Cerita', pengunjung acara peluncuran dapat merasakan langsung suasana perpustakaan ramah anak dan menikmati buku-buku berkualitas.
Tema ini yang diambil ini sekaligus penegasan untuk menghidupkan lagi perpustakaan dan pojok baca di berbagai wilayah Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam keterangan tertulisnya, Room to Road berharap agar ruang-ruang baca terus hidup dan memberi cahaya bagi anak-anak.
"Dukungan dari lebih banyak pihak masih sangat dibutuhkan. Sebagai langkah nyata, ProVisi/Room to Read akan mendistribusikan 42.000 salinan buku baru ke 1.000 sekolah sepanjang tahun ini".
Selama dua hari penyelenggaraan di Galeri Emiria Soenassa, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tercatat lebih dari 800 pengunjung menikmati pameran buku, ruang perpustakaan ramah anak, dan berbagai kegiatan literasi.
"Ini juga arena yang bagus untuk pelaku literasi, seperti penulis dan illustrator, untuk menambah jejaring," kata Kepala Sekolah Tetum Bunaya Endah Widyawati.
Salah satu kisah inspiratif ditampilkan melalui storyboard tentang dampak program menyoroti pengalaman guru SD Negeri 71 Maluku Tengah Frida Soumokil.
Ia mengatakan awalnya ia berjuang keras untuk bisa mengajari anak didiknya membaca.
Perubahan terjadi saat sekolahnya bergabung dalam program Perpustakaan Ramah Anak yang dikembangkan ProVisi/Room to Read bersama Yayasan Heka Leka. Perpustakaan ditata lebih menarik, jadwal membaca rutin dibuat, dan guru serta pustakawan mendapat pelatihan dan pendampingan.
Setelah ada perubahan ini, anak-anak antusias mengunjungi perpustakaan setiap pekan.
"Sekarang, anak-anak selalu minta ke perpustakaan. Mereka ingin tahu isi buku dan bahkan ingin bisa membaca sendiri," kata Frida.
Associate Director of Program Operations Room to Read Alyson Moskowitz mengatakan selama sepuluh tahun menjalankan program di Indonesia, dukungan dari para penerbit, mitra perpustakaan, sekolah, masyarakat, dan pemerintah sangat luar biasa.
"Kami ingin terus memperkuat ekosistem literasi agar setiap pihak dapat mandiri dan berkelanjutan. Kami percaya perubahan besar dimulai dari hal sederhana-anak-anak yang menemukan kegembiraan dalam membaca," katanya.
Sementara itu Program Manager ProVisi Sabrina Sarmili mengatakan melalui acara ini diharapkan semakin banyak keluarga dan anak di seluruh Indonesia memiliki akses ke buku berkualitas dan kegiatan membaca yang menyenangkan.
"Meskipun perayaan ini berlangsung di Jakarta, kami ingin kegembiraan membaca ini menjalar ke setiap rumah, sekolah, dan komunitas di seluruh Indonesia," katanya.
(tim/sur)