Christie Stefanie
Saat baru mulai menyaksikan KPop Demon Hunters Juni lalu, tak pernah terbersit dalam pikiran ini film animasi itu akan menjadi sebuah fenomena baru pada 2025.
Namun, semua berubah setelah menyaksikan film tersebut hingga ke detik terakhir. Melihat kesuksesan, popularitas yang bertahan hingga kini dan menjadi nominee Grammy Awards, semua itu layak diterima seluruh anggota tim KPop Demon Hunters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPop Demon Hunters menyajikan kisah, visual, tontonan yang benar-benar bisa dinikmati setiap aspeknya bahkan meninggalkan after taste yang manis dan membekas setelah credits selesai.
Film animasi ini tak hanya soal perburuan iblis, penonton anak-anak hingga dewasa mendapatkan jauh lebih banyak yang ditawarkan, yakni cerita yang begitu kaya secara emosional tentang identitas, penerimaan diri, hingga kerja sama tim.
Film ini juga mengeksplorasi tekanan, popularitas, peran media sosial dalam mendorong perfeksionisme dalam ketidaksempurnaan dunia Kpop, dan semua terkurasi dengan amat baik.
Menariknya, semua kisah dan pesan itu dengan amat mulus dipadukan dengan unsur-unsur supernatural.
Dinamika antarmember HUNTR/X juga menghangatkan. Persahabatan, canda tawa, dan momen-momen vulnerable mereka memberikan pesan tersendiri dalam KPop Demon Hunters.
Humor yang diselipkan juga cukup menghibur. Romansa tipis-tipis meski agak klise, tetap mengalir perlahan hingga memberikan emotional damage di akhir.
Cerita yang menarik itu dikemas dengan visual yang juga patut diacungi jempol. Sony Pictures Animation membuat KPop Demon Hunters memiliki detail animasi ala Spider-Verse, tapi dengan sentuhan Kpop.
Hal itu membuat animasi film ini sangat berwarna, dan kreatif, begitu pula dengan desain para karakternya yang seperti hidup setelah keluar langsung dari komik.
Namun, satu hal dan terutama yang layak diapresiasi setinggi-tingginya adalah skoring serta soundtrack film ini. Musiknya luar biasa dan immediately stuck in your head.
Setiap lagu dalam film ini bukan hanya background filler. Lirik-liriknya bukan sekadar frasa-frasa menarik yang dirangkai, melainkan menceritakan kisah.Mereka mencerminkan perjuangan, impian, dan kehidupan ganda para tokohnya.
Masing-masing lagu ditempatkan dengan sempurna, selaras dengan suasana dan aksi kisah yang ditampilkan. Dari lagu-lagu hype yang menghentak hingga balada yang mengharukan, semuanya ada di sana.
Sehingga soundtrack film ini layak rasanya untuk dianggap sebagai mahakarya sinematik.
Penonton mungkin masing-masing punya satu lagi "pemancing" yang akhirnya membuat kita menyukai sebagian besar bahkan semua lagu yang ditampilkan dalam film ini, seperti saya Golden dan Soda Pop yang on major repeat.
Jika 2010-an awal hingga pertengahan anak-anak demam Let It Go, 2025 memiliki Golden yang jelas menempel di pikiran penonton, mulai dari anak-anak dan menularkannya kepada orang tua serta dewasa.
Satu-satunya catatan dalam film ini adalah tempo penceritaan yang kadang terburu-buru hingga kurangnya backstories yang membuat penonton menerka-nerka sendiri dari apa yang bisa dilihat, menghubungkan petunjuk-petunjuk yang muncul dari asumsi sendiri.
Namun, seperti yang disampaikan Maggie Kang sendiri, memang backstories jadi hal yang ingin ia kembangkan dalam proyek sekuel.
Pada akhirnya, KPop Demon Hunters merupakan film yang benar-benar menyenangkan, memiliki pesan yang begitu jelas, memiliki visual dan soundtrack yang luar biasa, membuatnya menjadi sebuah karya yang menakjubkan.
Penulisnya hebat, alur ceritanya hebat, dan animasi dan detailnya yang luar biasa dengan referensi budaya yang bermakna. KPop Demon Hunters benar-benar menjadi salah satu film terbaik yang saya tonton tahun ini.
Kondisi itu juga sebenarnya yang perlu diperhatikan oleh para kreator dalam menyiapkan sekuel KPop Demon Hunters. Film pertamanya yang begitu spektakuler secara otomatis membuat penonton memiliki ekspektasi begitu tinggi untuk sekuel.
Besar harapan saya kreator terutama tim penulis naskah memiliki semangat dan keuletan yang sama seperti saat menyiapkan film pertama. Sehingga, sekuel bisa kembali memuaskan hati penggemar dan penonton pun rela jika seri ini terus dikembangkan di masa mendatang.
(chri/chri)