Dokter yang Jual Ketamin ke Matthew Perry Dihukum 30 Bulan Penjara
Salvador Plasencia, dokter yang secara ilegal menjual obat bius ketamin kepada Matthew Perry dihukum 30 bulan penjara. Ketamin itu memicu kecanduan dan menyebabkan overdosis fatal bintang Friends tersebut hingga meninggal dunia.
Hakim Distrik AS Sherilyn Peace Garnett menjatuhkan hukuman tersebut pada Rabu (3/12) setelah Plasencia mengaku bersalah atas tuduhan penyediaan 20 botol ketamin kepada Perry.
Botol-botol itu diberikan selama dua minggu dalam periode yang langsung menyebabkan kematian Perry. Plasencia terkadang pergi ke rumah Perry untuk menyuntiknya.
Mantan dokter tersebut, seperti diberitakan Hollywood Reporter, juga akan menjalani dua tahun masa pembebasan bersyarat dan membayar denda US$5.600 atau sekitar Rp93 juta (US$1=Rp16.654,50).
Plasencia, yang memiliki klinik gawat darurat di Malibu, California, adalah satu dari lima orang yang mengaku bersalah atas kematian Perry yang tidak disengaja akibat efek akut ketamin.
Namun, Plasencia menjadi orang pertama yang dijatuhi hukuman.
Pada 2023, Perry ditemukan tidak sadarkan diri dan mengambang tertelungkup di bak mandi air panas di rumahnya di Los Angeles setelah semakin bergantung pada obat tersebut.
Jika terbukti bersalah di persidangan, Plasencia menghadapi potensi hukuman hingga 40 tahun penjara. Namun, jaksa penuntut mendesak hukuman tiga tahun.
"Alih-alih melakukan yang terbaik untuk Tuan Perry, seseorang yang telah berjuang melawan kecanduan hampir sepanjang hidupnya, terdakwa malah berusaha mengeksploitasi kerentanan medis Perry untuk keuntungan," bunyi tuntutan.
Pemerintah, yang menekankan "pelanggaran kepercayaan yang berat," mengatakan bahwa Plasencia menjual ketamin meskipun mengetahui asisten pribadi Perry memberikan obat tersebut tanpa pengawasan medis yang memadai.
Asisten juga dengan kesadaran penuh memahami bahwa aktor tersebut sebelumnya telah mengalami reaksi yang merugikan.
Plasencia meminta tiga tahun pembebasan bersyarat. Meskipun pengacaranya mengakui bahwa kliennya menutup mata terhadap tanda-tanda kecanduan.
Dalam satu kasus, Plasencia memberikan ketamin ke Perry, berujung tekanan darah aktor itu melonjak.
Namun, Plasencia malah mendorong asisten pribadi Perry, yang juga jadi terdakwa, memesan ketamin lebih banyak.
Dalam pesan teks kepada terdakwa lain, Plasencia diduga menulis, "Saya ingin tahu berapa banyak yang akan dibayar orang bodoh ini ... Mari kita cari tahu."
"Plasencia adalah seseorang yang membuat kesalahan serius dalam keputusan perawatannya yang melibatkan penggunaan ketamin di luar label - obat yang umum digunakan untuk depresi yang tidak memiliki standar yang seragam," kata Karen Golstein selaku kuasa hukumm
"Kesalahan yang dia buat selama 13 hari merawat Tuan Perry akan selalu membayanginya."
Namun, Suzanne dan Keith Morrison, ibu dan ayah tiri Perry, mengatakan Plasencia adalah "yang paling bersalah dari semua" yang didakwa atas kematian putra mereka.
"Dokter ini berkonspirasi untuk melanggar sumpah terpentingnya, berulang kali, menyelinap di malam hari untuk menemui korbannya secara diam-diam."
Sementara itu, Jasveen Sangha, juga dikenal sebagai "Ratu Ketamin" yang memasok Perry ketamin dijadwalkan untuk sidang vonis pada Februari 2026.
(chri)