Jakarta, CNN Indonesia -- Tutus Setiawan, 35 tahun, adalah seorang penyandang tuna netra sejak berusia 8 tahun. Tapi meski dibatasi keadaan seperti itu, Tutus rupanya punya kepedulian yang dalam juga terhadap sesama penyandang tuna netra seperti dirinya. Dia kemudian mendirikan komunitas Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) di Surabaya, pada 2003.
“Waktu saya masih kuliah, saya melihat permasalahan teman-teman disabilitas tuna netra sangat banyak,” kata Tutus, dalam keterangan resmi Astra, Rabu (21/10). “Salah satunya kami sering mengalami diskriminasi dalam banyak hal.”
Meski tuna netra, Tutus tetap bersekolah sampai jenjang S2 di Universitas Negeri Surabaya. Prihatin melihat sesamanya, Tutus dan empat penyandang tuna netra lain kemudian menggagas berdirinya LPT. Keempatnya adalah Sugi Hermanto, Atung Yuniarto, Tantri Maharani, dan Yoto Pribadi.
(ded/ded)