Jakarta, CNN Indonesia -- Tanggal 10 November merupakan peringatan hari pahlawan atas peristiwa yang terjadi di Surabaya. Dalam peristiwa tersebut ada sekitar 6000-16.000 pejuang Indonesia yang gugur. Ratusan ribu warga sipil juga terpaksa mengungsi karena perlawanan berdarah yang terjadi di Surabaya. Pertempuran yang mengorbankan banyak pejuang Indonesia itu membuat akhirnya 10 November diingat sebagai hari Pahlawan.
Mungkin agak sulit bagi masyarakat zaman sekarang untuk membayangkan peristiwa yang terjadi di zaman dulu, di mana perjuangan dilakukan dengan angkat senjata. Sekarang perjuangan sudah tidak lagi mengorbankan nyawa. Namun, agar kiranya masyarakat zaman modern ini lebih bisa mengapresisasi perjuangan para pahlawan, masih ada beberapa film yang bertemakan pahlawan Indonesia. Sehingga generasi sekarang ini dapat lebih mendapat gambaran mengenai perjuangan pahlawan terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Ini beberapa referensi film yang bertemakan pahlawan Indonesia:
Tjoet Nja Dhien menceritakan pahlawan wanita asal aceh bernama Tjoet Nja Dhien. Film drama biografi ini dirilis pada tahun 1988 dan disutradarai oleh Eros Djarot. Dalam film ini menceritakan Tjoet Nja Dhien yang dikhianati oleh salah satu orang kepercayaannya bernama Panglima Laot. Film ini memakan budget yang cukup besar pada waktu itu, yakni Rp1,5 miliar. Film yang dibintangi oleh Christine Hakim ini, berhasil memenangi beberapa nominasi di Festival Film Indonesia tahun 1988.
Trilogi ini dimulai pada tahun 2009 dengan film pertama berjudul Merah Putih. Lalu dilanjutkan dengan Darah Garuda pada tahun 2011, dan yang terkahir pada tahun 2011 dengan judul Hati Merdeka. Film ini tidak secara langsung mengadopsi tokoh pahlawan Indonesia, namun dalam karya Yadi Sugandi ini diceritakan gambaran perjuangan tentara Indonesia dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam film ini tidak hanya digambarkan peristiwa peperangan yang terjadi saja, tetapi juga sekaligus menggambarkan keberagaman budaya Indonesia yang heterogen
Film rilisan tahun 2012 ini menceritakan tentang uskup pertama di Indonesia pada tahun 1940-1949 bernama Monsinyur Albertus Soegijapranata SJ. Walaupun ada unsur agama yang kuat dalam film ini, namun film ini sebetulnya lebih menceritakan tentang aspek kemanusiaan yang universal. Soegija menuangkan seluruh peristiwa dari masa pendudukan Jepang, proklamasi kemerdekaan, dan kembalinya Belanda yang ingin kembali merebut kedaulatan Indonesia ke dalam renungan catatan hariannya. Seluruh peran yang dilakukan oleh Soegija dihargai oleh Presiden Soekarno, sehingga ia memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soegija.
Film Soekarno dibuat dengan mengkombinasi mengenai urutan perjuangan Soekarno selaku presiden pertama RI dalam memproklamir kemerdekaan Indonesia dan kehidupan pribadi Soekarno dengan Fatmawati. Film ini lebih menceritakan tentang proses proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia dari sisi Presiden pertama Republik Indonesia. Film ini dirilis pada tahun 2013 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Tokoh Soekarno diperankan oleh Ario Bayu, sedangkan Fatmawati diperankan oleh Tika Bravani.