Jakarta, CNN Indonesia -- Gamma Abdurrahman Thohir baru berusia 15 tahun. Tapi siswa kelas 10 Global Jaya School, Bintaro, ini punya ide besar. Dia adalah inisiator proyek Microhydro for Indonesia. Microhydro merupakan teknologi pembangkit listrik bertenaga air yang berkapasitas kurang dari 100 KW.
Rupanya Gamma terinspirasi sang ayah yang bergelut di bidang industri energi. Namun, Gamma ingin memproduksi energi yang lebih ramah lingkungan. Gamma sangat terinspirasi dengan Thomas Alva Edison yang berhasil menciptakan bohlam lampu dan mengubah dunia.
Proyek Microhydro for Indonesia adalah proyek pribadi, yang awalnya adalah tugas sekolah ketika duduk di kelas 9. Dalam tugas tersebut seluruh siswa diwajibkan untuk membuat sebuah proyek. Dari situlah proyek Microhydro for Indonesia itu lahir.
Berbekal koneksi ibunya dengan Direktur Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), Okty Damayanti, proyek Microhydro for Indonesia dimulai. Ibu Okty kini bertindak sebagai
project mentor and advisor untuk Gamma.
Proyek perdana Microhydro for Indonesia digelar di sebuah desa di kasepuhan Ciptagelar di Kaki Gunung Halimun, Jawa Barat. Gamma mengatakan memilih Ciptagelar karena daerah itu sudah memilik pengalaman dengan teknologi mikro hidro. Lagipula masyarakat di sana terbuka dengan kemajuan teknologi.
Gamma bilang dia termotivasi oleh
rural-urban gap atau kesenjangan desa dan kota yang terjadi di Indonesia. Khususnya untuk penyebaran akses listrik di Indonesia, antara desa dan kota masih sangat signifikan perbedaannya. Jakarta sudah 99 persen teraliri listrik, sedangkan di daerah timur masih ada yang hanya 30 persen ke bawah yang teraliri listrik.
Gamma pun ingin melakukan perubahan untuk Indonesia melalui Microhydro for Indonesia. Gamma berharap bahwa proyek yang ia kerjakan ini akan menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih baik dengan meratanya pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Pada saat ini proyek itu masih dalam tahap survei tempat pengerjaan proyek, guna menghitung pembiayaan yang diperlukan dan keperluan teknis lainnya. Gamma harus bolak-balik Jakarta-Ciptagelar, yang harus ditempuh 9 jam perjalanan. Dalam proyek ini Gamma juga dibantu oleh Institusi Bisnis Kerakyatan (IBEKA) dan CV Cihanjuang.
(ded/ded)