Rindu Sosok Ibu dan Pelukan Hangatnya

CNN Indonesia
Rabu, 16 Des 2015 13:06 WIB
Beliau adalah pelita dan cahaya untukku, meskipun aku cuma merasakan sesaat pelukan hangat ibu. #KompetisiDearMom
Ilustrasi (VaniaRaposo/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Namaku Ita, aku seorang mahasiswa di perguruan tinggi di Jakarta. Ibu bagiku adalah segalanya untukku. Beliau adalah pelita dan cahaya untukku, meskipun aku cuma merasakan sesaat pelukan hangat ibu. Namun aku tahu betapa besarnya pengorbanan beliau untukku.

Sejak kecil dan sejak aku ditinggal oleh sang ibu, beliau meninggalkan aku lebih dulu, awalnya aku biasa saja. Mungkin karena aku merasa ada papa yang selalu nemenin aku. Sehingga aku pun merasakan ibuku masih ada. Namun semakin aku beranjak dewasa, aku baru mengerti arti sebuah kehilangan. Sungguh aku tak menyangka jika aku sangat perih untuk merasakan kehilangan ini, namun apalah dayaku.

Aku hanya bisa meneteskan airmata jika ku ingat akan ibuku. Aku mencoba untuk menahan air mata yang selalu menetes dan basahi pipiku.  Namun aku tak kuasa. Rasa rindu itu sangatlah besar dan keinginan untuk bertemu pun sangat besar. Ada satu momen yang bikin aku sontak menangis hebat, yaitu ketika aku sekolah dan ada rapat orangtua. Pihak sekolah menyuruh orangtua menghadiri rapat itu.

Awalnya aku biasa saja. Aku kira papa bisa mewakili. Namun sekolah menyuruh ibu yang menghadiri rapat itu. Di situlah aku terdiam sesaat dan hanya bisa berkata-kata dalam hati. "Andaikan ibu masih ada mungkinkah aku akan bahagia seperti mereka?" 

Namun mau tak mau akupun menyuruh papa saja untuk datang. Keesokan hari para orangtua dan muridnya saling berdatangan. Aku pandangi satu-persatu raut wajah teman-temanku. Mereka terlihat bahagia dan senyum bahagia.

Sedangkan aku hanya bisa menahan rintihan hati dan menahan air mata karena aku tak mau menangis di depan banyak orang.

Entahlah setiap ada yang bilang tentang ibu, hati ini bergetar dan sakit. Air mata pun menetes dengan sendirinya. Lalu aku hanya bisa berkata, "Bu apa kabar di sana? Apakah ibu baik-baik saja di sana? Aku rindu bu, aku rindu akan pelukan hangatmu, maafkan anakmu yang selalu merindukanmu, maafkan anakmu yang selalu meneteskan airmata setiap kuingat akan dirimu."

Kucoba untuk tak selalu menangis. Namun apalah dayaku.  Setiap mendengar kata-kata ibu dari siapapun aku pasti menangis.

Ibu sekarang aku sudah besar. Sekarang aku bisa bedakan mana yang baik dan buruk. Ibu rindu ini tak bisa aku pendam. Sungguh besar rasa rindu ini untukmu. Aku rindu akan pelukanmu. Aku rindu akan nasihatmu. Aku rindu akan kasih sayangmu. Tapi semua itu hanya bisa kuucapkan dalam doa saja.

Ibu aku sayang sama ibu, aku rindu ibu...
Ibu adalah pelita kasihku dan penerang bagiku.... I love u mom.

Andai ibu masih ada mungkin di hari ulangtahun ibu kita bisa bersama-sama merayakannya.  Walaupun ibu sudah tiada, ibu akan selalu ada dalam hatiku dan doa selalu menyertaimu bu.

Selamat hari ibu, besar pengorbananmu bu. Maafkan aku yang belum bisa membalasnya. 

Semoga ibu selalu damai di alam sana, amin.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER