Selera Humor Kurang Baik, Pertanda Apa Ya?
Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 08:47 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Otak merupakan organ tubuh yang sangat vital dalam mengendalikan kemampuan fisik dan kognitif manusia. Peran penting ini juga mengendalikan perasaan, emosi bahkan selera humor seseorang.
Ya, bukan tanpa alasan dirimu dapat tertawa karena ada suatu hal yang menurutmu lucu. Semua itu telah dikondisikan oleh otak sehingga dirimu memiliki selera humor yang baik.
Otak manusia memiliki pusat humor yang terdapat dalam lobus frontal, yang berfungsi merangsang hasrat riang, humor, dan senang. Bila dirimu memiliki selera humor yang kurang baik, tentu hal tersebut sebuah tanda kurang baik karena merupakan gejala gangguan terhadap lobus frontal pada otakmu.
Lobus Frontal merupakan bagian otak yang letaknya tepat di belakang dahi. Lobus frontal juga merupakan pembangkit daya listrik bagi kepribadian manusia yang menyususun daya kreativitas, dan memori untuk membentuk ekspresi. Lobus frontal terbagi dalam dua bagian, kanan dan kiri, keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Lobus frontal merangsang penalaran dan empati terhadap rangsangan masalah sosial. Lobus frontal merupakan bagian otak yang memproduksi enzim dophamine untuk merangsang humor, riang dan bahagia.
Bila rasa humor anak terasa kurang, hal tersebut dapat dikatakan hiper-generativitas mania sehingga memunculkan perilaku emosional yang tidak biasa seperti pemurung, sedih, khawatir, atau senang berlebih. Gejala tersebut biasanya disebabkan karena adanya trauma yang dialami lobus frontal sehingga sulit mengkoordinasikan rasa bahagia yang normal pada bagian tubuh lainnya.
Bagi orang dewasa yang juga memiliki selera humor yang kurang ternyata hal tersebut merupakan tanda peringatan terhadap gejala penurunan fungsi otak atau dimensia. Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian di University College London yang mengungkapkan 48 pasien dimensia sebelum terdiagnosa memiliki kecenderungan selera humor yang buruk seperti tidak merespon pada hal-hal yang lucu dan cenderung mentertawakan hal-hal yang buruk seperti sindiran atau kecelakaan. (ded/ded)
Ya, bukan tanpa alasan dirimu dapat tertawa karena ada suatu hal yang menurutmu lucu. Semua itu telah dikondisikan oleh otak sehingga dirimu memiliki selera humor yang baik.
Otak manusia memiliki pusat humor yang terdapat dalam lobus frontal, yang berfungsi merangsang hasrat riang, humor, dan senang. Bila dirimu memiliki selera humor yang kurang baik, tentu hal tersebut sebuah tanda kurang baik karena merupakan gejala gangguan terhadap lobus frontal pada otakmu.
Lobus Frontal merupakan bagian otak yang letaknya tepat di belakang dahi. Lobus frontal juga merupakan pembangkit daya listrik bagi kepribadian manusia yang menyususun daya kreativitas, dan memori untuk membentuk ekspresi. Lobus frontal terbagi dalam dua bagian, kanan dan kiri, keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Lobus frontal merangsang penalaran dan empati terhadap rangsangan masalah sosial. Lobus frontal merupakan bagian otak yang memproduksi enzim dophamine untuk merangsang humor, riang dan bahagia.
Bila rasa humor anak terasa kurang, hal tersebut dapat dikatakan hiper-generativitas mania sehingga memunculkan perilaku emosional yang tidak biasa seperti pemurung, sedih, khawatir, atau senang berlebih. Gejala tersebut biasanya disebabkan karena adanya trauma yang dialami lobus frontal sehingga sulit mengkoordinasikan rasa bahagia yang normal pada bagian tubuh lainnya.
Bagi orang dewasa yang juga memiliki selera humor yang kurang ternyata hal tersebut merupakan tanda peringatan terhadap gejala penurunan fungsi otak atau dimensia. Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian di University College London yang mengungkapkan 48 pasien dimensia sebelum terdiagnosa memiliki kecenderungan selera humor yang buruk seperti tidak merespon pada hal-hal yang lucu dan cenderung mentertawakan hal-hal yang buruk seperti sindiran atau kecelakaan. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK