Asyiknya Jalan ke Kebun Binatang, Tapi Jangan Lakukan Ini
CNN Indonesia
Jumat, 26 Feb 2016 13:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir pekan tinggal sebentar lagi, lho! Kamu pasti ingin menghabiskan waktu liburan bersama keluarga atau teman-teman kan? Mengunjungi kebun binatang bisa jadi pilihan yang seru.
Eits, jangan anggap liburan ke kebun binatang itu membosankan. Kamu bisa lebih mengenal satwa-satwa yang ada di Indonesia juga luar negeri. Memberi makan juga menjadi aktivitas yang mengasyikan.
Tapi, sayangnya sering ada kesalahan yang dilakukan saat berlibur. Apalagi saat bertemu binatang-binatang yang lucu dan jarang ditemui.
Apa saja? Berikut ulasannya:
Naik gajah
Gajah sering digunakan sebagai 'wahana' ketika di kebun binatang. Padahal sebenarnya, menaiki gajah bukan ide yang baik, lho. Beban tubuh manusia yang duduk di punggung gajah bisa merusak kesehatan fisik dan psikologis mereka.
Selain itu, proses agar gajah lebih nurut pun melalui proses pelatihan yang dipaksakan. mereka diambil dari ibunya sejak bayi, lalu dirantai sehingga mereka hanya bisa bergerak ketika diperintahkan.
Selfie bersama harimau
Siapa yang tidak suka selfie? Ya, ini menjadi hal wajib yang dilakukan bagi banyak orang ketika liburan. Padahal sebenarnya ini sangat mengganggu. Harimau-harimau itu digunakan sebagai alat peraga foto selama berjam-jam.
Mengunjungi kandang beruang
Beruang ditempatkan di dalam kandang yang sudah sangat steril. Mereka tidak menyukai keramaian, terutama beruang soliter di alam liar. Sehingga bila terlalu ramai, dia bisa kembali liar dan mengamuk karena tidak nyaman.
Memegang penyu
Menyenangkan bisa lebih dekat dengan penyu dan memegangnya. Tapi, hal itu bisa menyebabkan penyu stres, melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan penyakit. Hampir 1300 penyu tewas di peternakan karena terlalu sering dipegang dan terkena infeksi clostridium.
Berenang bersama lumba-lumba
Sering melihat lumba-lumba di dalam kolam renang? Itu bukan hal yang menyenangkan bagi hewan mamalia tersebut. Sudah banyak negara yang melarang mengambil lumba-lumba untuk dibawa ke kolam. Ini karena saat proses pengangkutan dari laut ke kolam, mereka sering menderita. DIkejar oleh kapal dengan kecepatan tinggi, ditangkap di dalam jaring.
Mereka menghabiskan hidupnya di kolam renang, yang tentu bukan habitat aslinya. (rkh/rkh)
Eits, jangan anggap liburan ke kebun binatang itu membosankan. Kamu bisa lebih mengenal satwa-satwa yang ada di Indonesia juga luar negeri. Memberi makan juga menjadi aktivitas yang mengasyikan.
Tapi, sayangnya sering ada kesalahan yang dilakukan saat berlibur. Apalagi saat bertemu binatang-binatang yang lucu dan jarang ditemui.
Apa saja? Berikut ulasannya:
Naik gajah
Gajah sering digunakan sebagai 'wahana' ketika di kebun binatang. Padahal sebenarnya, menaiki gajah bukan ide yang baik, lho. Beban tubuh manusia yang duduk di punggung gajah bisa merusak kesehatan fisik dan psikologis mereka.
Selain itu, proses agar gajah lebih nurut pun melalui proses pelatihan yang dipaksakan. mereka diambil dari ibunya sejak bayi, lalu dirantai sehingga mereka hanya bisa bergerak ketika diperintahkan.
Selfie bersama harimau
Siapa yang tidak suka selfie? Ya, ini menjadi hal wajib yang dilakukan bagi banyak orang ketika liburan. Padahal sebenarnya ini sangat mengganggu. Harimau-harimau itu digunakan sebagai alat peraga foto selama berjam-jam.
Mengunjungi kandang beruang
Beruang ditempatkan di dalam kandang yang sudah sangat steril. Mereka tidak menyukai keramaian, terutama beruang soliter di alam liar. Sehingga bila terlalu ramai, dia bisa kembali liar dan mengamuk karena tidak nyaman.
Memegang penyu
Menyenangkan bisa lebih dekat dengan penyu dan memegangnya. Tapi, hal itu bisa menyebabkan penyu stres, melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kerentanan penyakit. Hampir 1300 penyu tewas di peternakan karena terlalu sering dipegang dan terkena infeksi clostridium.
Berenang bersama lumba-lumba
Sering melihat lumba-lumba di dalam kolam renang? Itu bukan hal yang menyenangkan bagi hewan mamalia tersebut. Sudah banyak negara yang melarang mengambil lumba-lumba untuk dibawa ke kolam. Ini karena saat proses pengangkutan dari laut ke kolam, mereka sering menderita. DIkejar oleh kapal dengan kecepatan tinggi, ditangkap di dalam jaring.
Mereka menghabiskan hidupnya di kolam renang, yang tentu bukan habitat aslinya. (rkh/rkh)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK