Baca atau Nonton?

Salatiga, CNN Indonesia -- Siapa yang tak kenal dengan novel? Beberapa dari kamu pasti sering membacanya. Atau bagaimana dengan film? Kalian juga pasti pernah menontonnya. Novel dan film memang sudah tersedia dalam berbagai gaya atau genre. Baik fiksi maupun non-fiksi sekalipun. Tersedia dalam berbagai genre seperti percintaan, jenaka, horor, aksi dan lain sebagainya. Tak sedikit pula alur cerita yang ada pada novel dijadikan skenario dalam film atau skenario dalam film dijadikan alur cerita dalam penulisan novel.

Tapi meskipun novel dan film memiliki kesamaan mereka juga punya perbedaan. Seperti yang kita tahu, film kita nikmati dengan cara menontonnya sedangkan novel dengan membacanya.

Ada beberapa keunggulan dari dua cara di atas. Keunggulan dari menonton film adalah visualisasi cerita yang sudah tersedia. Terdapat pemeran, latar, konfigurasi efek, emosi, dan percakapan yang telah disediakan dalam film. Sehingga kita tidak perlu lagi membayangkan atau mengimajinasikan apa yang terjadi dalam alur cerita.

Berbeda dengan film, cara membaca cerita di novel memerlukan imajinasi kita sendiri. Kita dapat dengan bebas membayangkan bagaimana perawakan pemerannya, konfigurasi efeknya, karikatur, emosi dan cara percakapannya dengan imajinasi kita sendiri.

Film punya keunggulan lain yaitu penyajiannya yang relatif lebih cepat dengan cara menonton daripada membaca pada novel. Meskipun begitu, cara membaca pada novel juga memiliki keunggulan tersendiri. Banyak kata, istilah atau kalimat yang mengandung arti yang dalam atau dapat menambah wawasan kita pada saat membacanya.

Meskipun lebih lama dalam proses pemahaman alur ceritanya dibandingkan dengan menonton film, membaca novel juga dapat melatih rasa sabar. Keunggulan lain dalam membaca novel adalah memicu rasa ingin tahu terutama pada lanjutan-lanjutan ceritanya. Dengan cara membaca pun juga kita akan dilatih untuk dapat lebih menghargai proses.

Lebih baik baca atau tonton? Keputusan ada di tanganmu. Kedua cara tersebut memiliki keunggulannya masing-masing. Terlepas dari kekurangan yang ada pada kedua cara di atas, membaca dan menonton telah memiliki penggemarnya sendiri. Tak salah jadi penonton maupun pembaca. Atau menjadi penikmat dengan melakukan kedua cara di atas. (ded/ded)