RESENSI BUKU

Madre Si Biang Roti Legendaris

Nadya Syarifah | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2016 14:08 WIB
Buku Madre berkisah tentang sebuah adonan biang roti yang dijaga seperti keluarga sendiri secara turun temurun. Apa yang menarik di sana?
Buletin Madre karya anak-anak SD Sekolah Alam Cikeas. (Dok. Tim Buletin Sekolah Alam Cikeas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Madre berasal dari bahasa Spanyol yang artinya ibu. Penulis Dee Lestari tertarik untuk membuat berbagai cerita karena ia senang bertanya. Baginya, dari pertanyaan-pertanyaannya yang terjawab maka akan muncul pertanyaan baru.

Nah, buku Madre berkisah tentang sebuah adonan biang roti yang dijaga seperti keluarga sendiri secara turun temurun. Pemilik Madre yaitu Pak Tan, beliau wafat dan kemudian Madre diwariskan kepada cucunya yang bernama Tansen.

Awalnya, Tansen tidak tahu bahwa ia adalah cucunya Pak Tan, sehingga Tansen tidak ingin mengurus Madre. Namun, lama-lama ia sadar dan akhirnya mau untuk mengelola Madre dan toko roti Tan De Bakker.

Setelah novelnya terbit di tahun 2011, pada tanggal 28 Maret 2013 film Madre diputar di bioskop. Film ini syuting di Bandung, dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai Tansen, Laura Basuki sebagai Mei, Didi Petet sebagai pak Hadi, dan beberapa artis Indonesia lainnya.

Film ini disutradarai oleh Benni Setiawan yang juga pernah menyutradarai film “Laskar Pelangi 2: Edensor”. Ada pesan moral yang didapat dari film Madre, yaitu jangan menilai sesuatu dari uang saja tetapi juga nilainya, karena pada awalnya Tansen bisa saja menjual Madre seharga Rp100 juta kepada Mei yang juga pengusaha roti.

Tetapi Tansen tetap bertanggung jawab kepada Madre yang menyimpan sejarah keluarganya dan juga bisa menciptakan pekerjaan untuk orang lain jika toko rotinya dibuka. “Rumah adalah tempat dimana saya dibutuhkan,” kata Tansen pada salah satu cuplikan film Madre.

Apakah kamu tertarik untuk menonton film Madre? (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER