Haruskah Memberi saat Ada Pengemis?

Jakarta, CNN Indonesia -- Banyaknya pengamen dan pengemis yang masih di bawah umur sudah menjadi hal biasa, apalagi di kota besar. Berbagai faktor menjadi alasan mengapa mereka melakukan hal tersebut.

Salah satunya tentu karena faktor ekonomi yang membelit mereka. Kewajiban untuk memperoleh pendidikan di bangku sekolah yang layak harus terhenti, karena biaya sekolah yang membebani mereka dan keluarga.

Anak-anak yang masih di bawah umur mudah menarik empati siapapun yang melihat mereka. Dan bukan hal baru, orang-orang memberi uang hanya karena rasa kasihan. Tapi membiarkan mereka terus menerus menadahkan tangan tanpa berusaha, tentu bukan tindakan yang benar. Mereka generasi muda yang harus membanggakan dan memajukan negara.

Mudahnya mendapat uang hanya dengan menadahkan tangan, mendidik mereka menjadi pemalas dan membuat cita-cita mereka gugur begitu saja.

“Yang harus dilakukan pada para pengemis dan pengamen dibawah umur adalah dibawa ke panti rehabilitasi untuk diberi bimbingan keterampilan agar nantinya mereka dapat berguna.” Ujar Nuri Andani yang merupakan Lulusan S1 Kesejahteraan Sosial STKS Bandung.

Saya pun beberapa kali dipaksa untuk memberikan uang kepada pengemis dan pengamen di bawah umur di sekitar Jatinangor, Sumedang. Di satu tempat makan, saya pernah sampai empat kali diminta uang oleh mereka.

Ketika saya menolak, mereka membalas dengan kata-kata kasar. Selain itu, seorang pengemis di perempatan lampu merah Bandung, ia membuang uang yang diberikan oleh pengedara mobil sambil berkata bahwa uang itu tidak berguna.

Bukannya mereka berpikir, mereka hanya mengandalkan tangan mereka dan belas kasih orang lain untuk mendapat uang yang tidak tahu digunakan untuk hal positif atau negatif. Apakah itu generasi bangsa? (rkh/rkh)