Tanggapan Ketua Osis SMAN 9 Bekasi tentang Peraturan MOS

Jakarta, CNN Indonesia -- MOS memang selalu dilakukan saat penerimaan murid di tahun ajaran baru. Biasanya MOS dijadikan suatu kemenangan bagi para kakak kelas untuk "balas dendam" kepada para murid-murid baru.

Namun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menetapkan peraturan baru mengenai MOS, yang akan dipimpin oleh Guru dan bukan lagi anggota OSIS.

Arjuna Dwiki Nugraha, salah satu siswa SMAN 9 Bekasi yang kini menjadi Ketua OSIS mengaku bahwa awalnya ia mengetahui pemberitahuan tersebut dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

"Sebagai ketua, menurut saya hal ini sih bagus, supaya mencegah terjadinya bullying atau hal negatif lainnya" katanya.

Menurutnya, dengan adanya peraturan ini, anggota OSIS otomatis harus menjadi contoh saat guru memberikan arahan kepada para murid baru untuk selalu berperilaku baik.

Sehingga para murid baru akan lebih mudah untuk memahami dan menjalaninya saat melihat contoh dari para kakak Kelasnya. Selain itu, ia menyatakan bahwa OSIS akan tetap membantu MOS di sekolahnya.

"Salah satunya itu Demo Ekskul, jadi setiap anggota OSIS tetap akan membantu persiapan itu, dan kalau ada siswa baru yang mau daftar mereka nggak akan bingung harus kemana" jelasnya.

Demo Ekskul (Ekstrakulikuler) adalah kegiatan ketika masing­-masing ekskul memperkenalkan ekskulnya, seperti paskibra, paduan suara, basket, dll.

Pesan Juna kepada murid-­murid tahun ajaran baru adalah untuk bisa lebih berpikir positif lagi terhadap apa yang diberikan oleh masing-­masing sekolah, dan juga untuk dapat menjadi penerus bangsa yang selalu menjunjung tinggi moral yang baik.

"Menurutku, majunya suatu bangsa dilihat dari jiwa muda yang ada di negara tersebut." kata Juna. (rkh/rkh)