Pilih Sahabat atau Pacar?

Jakarta, CNN Indonesia -- Hidup di dunia tak lepas dari berbagai pilihan, bukan? Termasuk dalam hal menentukan dengan siapa kamu lebih banyak menghabiskan waktu. Dengan teman atau dengan pacar? Tentu saja di luar waktu dengan keluarga lho ya.

Saat kamu sekolah, kamu pasti punya teman atau sahabat. Pada saat yang sama, kamu mungkin punya pacar. Kadangkala yang terjadi adalah, kita bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan pacar ketimbang teman, atau malah sebaliknya.

Pertanyaan yang sering muncul: Pilih sahabat atau pacar?

Tapi mungkin tidak ya, mendekatkan sahabat dan pacar? Atau, bagaimana kalau menjadikan sahabatmu jadi pacarmu? Ini mungkin lebih baik lho. Tak percaya?

Coba dengar apa kata psikolog asal New York, Dr. Rahmat Cornish Avers. Dia mengatakan bahwa roman cinta yang dimulai dari persahabatan lebih mungkin untuk berhasil.

Sahabat dan pacar adalah dua pihak yang tentu kita pilih karena faktor kenyamanan. Faktor kenyamanan yang masing-masing dari mereka berikan sangat berbeda.

Kenyamanan yang diberikan oleh sahabat lebih sering dikategorikan sebagai saudara karena sahabat lebih sering sesama jenis (laki-laki dan laki-laki, atau perempuan dan perempuan). Meskipun tidak jarang ada juga yang bersahabat dengan lawan jenis.

Sedangkan kenyamanan yang diberikan oleh pacar agak berbeda. Bagi anak muda, pacar bisa dijadikan faktor pendorong semangat agar bisa terus berkembang. Berbicara tentang pacar, maka kita bicara tentang daya tarik tentang lawan jenis.

Pada kalangan remaja, rasa tertarik pada lawan jenis adalah hal istimewa. Alasan ingin mengenal lebih dekat lawan jenis bermacam-macam. Ada ingin menjadikannya teman jalan, teman chat diwaktu luang, penyemangat, dan sebagainya.

Masalahnya, semakin sering remaja menghabiskan waktu dengan pacar, maka semakin berkurang pula waktu kebersamaannya dengan sahabat. Alhasil, mereka kerap galau kalau tiba-tiba disuruh memilih: sahabat atau pacar.

Kalau kamu ditanyakan pertanyaan itu, kira-kira apa jawabmu? (ded/ded)