Jakarta, CNN Indonesia -- Artikel CNN Indonesia Senin, 13/02/2017 07:11 WIB. (Analisis) Bahaya Cukong Politik di Pilkada Jakarta. Hal itu barangkali ada barangkali tidak, tapi ada tapi tidak ada. Siluman dong!
Bisa jadi bisa juga tidak, seperti dongeng malam dari negeri jauh. Tidak ajaib, konon serupa bayang-bayang Batman tapi tak sama, berkelebat dalam pekat hitam.
Ngapain sih CNN Indonesia kepo soal cukong politik? Itukan barang lama di masa lalu. Serupa tapi tak sama persis dengan penyukong hoax provokasi perusak informasi positif bagi ‘pelajar dan mahasiswa’, di Indonesia.
Itu sebabnya wajib ditangkal secara akal budi hal-hal tenung irasional itu. Budayawan dan dramawan WS Rendra (1935-2009), Pada 1993, menerbitkan antologi puisi pamflet masa darurat ‘Potret Pembangunan dalam Puisi’. Esensi dari antologi itu menasehati rezim orde baru dan perangkatnya untuk kembali menginjak bumi menuju kesadaran langit.
Sebab perut rakyat tak bisa ditunda oleh mengguritanya monopoli dagangan politik atawa politik dagang kepentingan para cukong konglomerasi pada zaman dongeng orde baru itu. Hingga melahirkan gerakan mahasiswa demi reformasi 1998 untuk rakyat.
Simak salah satu kutipan sajak Rendra, dari antologi tersebut:
Aku Tulis Pamplet Ini
Aku tulis pamplet ini
karena lembaga pendapat umum
ditutupi jaring labah-labah.
Orang-orang bicara dalam kasak-kusuk
dan ungkapan diri ditekan
menjadi peng-iya-an.
(Kutipan puisi WS Rendra. Pejambon, 27 April 1978).
***
Antologi puisi tersebut sila Adik dan Kakak ke toko buku terdekat, jika dikau ingin melengkapi koleksi buku-buku susastramu.
Sebuah harapan, semoga setelah pilkada serentak, khususnya di DKI sukses, terbuka, jujur dan adil. Tak ada lagi euforia apapun dengan alasan demokrasi.
Berilah contoh terbaik dan benar dalam pelukan cinta dan kasih sayang untuk Adik atau Kakak para pelajar dan mahasiswa dengan budi pekerti dan bahasa santun, baik di media sosial maupun di layar kaca. Salam Indonesia Unit anti xoax.
(ded/ded)