Mendongkrak Pamor Sastra di Era Media Sosial

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Agu 2017 11:47 WIB
Kalau kamu suka menulis puisi, cerpen, atau bahkan meme yang bernilai seni, kamu bisa ikuti lomba senin dan sastra yang digelar UGM ini.
Foto: Bagus Kurniawan/detikom
Yogyakarta, CNN Indonesia -- Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Keluarga Alumni UGM atau Kagama menggelar Lomba Sastra dan Seni 2017 untuk menggairahkan kembali penciptaan karya sastra dan seni di kalangan masyarakat.

"Semoga bisa menggairahkan kembali sesuatu yang hilang yakni kecintaan masyarakat terhadap sastra dan seni," kata Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Wening Udasmoro di Kampus UGM, seperti dilansir Antara kemarin.
 
Menurut Dekan Wening, sastra dan seni pada masa lalu pernah menjadi garda terdepan pengasah budi, namun tiba-tiba tergantikan oleh kehadiran media massa dalam bentuk sosial media. "Karya sastra mengalami penurunan penikmat dibuktikan dengan semakin mengecilnya ketertarikan mahasiswa pada kajian puisi dan prosa," katanya.
 
Tema "Revitalisasi Penghargaan Terhadap Perbedaan" sengaja dipilih dalam perlombaan tahun ini karena, menurut Wening, memiliki relevansi untuk mengangkat kembali realitas bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang plural.

Bangsa Indonesia, kata dia, dalam sejarahnya memiliki pengalaman panjang dalam menghargai keberagaman dalam berbagai aspek kehidupan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. "Sehingga semangat ini penting kita tumbuhkan kembali melalui sastra dan seni," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ari Dwipayana mengatakan dukungan penuh Kagama terhadap perhelatan lomba itu karena sastra dan seni dinilai memiliki harapan besar menghilangkan budaya saling hujat dan fitnah yang rentan menyebabkan perpecahan.

"Sastra itu punya kekuatan luar biasa karena mampu memengaruhi atau mengajak orang berpikir tentang sesuatu tanpa harus secara fulgar dikatakan," kata Ari yang juga Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi ini.

Menurut dia, dengan sentuhan seni dan sastra perdebatan di ruang publik mampu disajikan secara santun serta memiliki etika dan estetika. "Perdebatan dengan cara-cara yang gaduh jelas tidak akan berdampak terhadap peningkatan kualitas kehidupan kita," kata dia.

Ketua Panitia Lomba Sastra dan Seni 2017, Aprianus Salam mengatakan lomba yang terbuka untuk umum itu mencakup lomba penulisan puisi, lomba penulisan cerita pendek, lomba penulisan kritik sastra, lomba penulisan meme yang seluruhnya harus sudah dipublikasikan di media sosial. Selain itu, ada lomba fotografi, lomba pembuatan film (durasi 10 menit), serta lomba pembuatan profil FIB UGM (durasi 7 menit).

Menurut dia, batas akhir pengumpulan materi lomba jatuh pada 30 September 2017 dan masa penjurian akan dilakukan pada 5-20 Oktober 2017. Sedangkan, pengumuman pemenang lomba akan dilaksanakan pada acara Malam Anugerah Sastra dan Seni ke-4 2017 di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri UGM pada 9 November 2017. "Para pemenang lomba akan kami apresiasi dengan sertifikat dan uang tunai Rp5 juta hingga Rp10 juta," kata dia.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER