Berkaca pada Persahabatan Spongebob dan Patrick

Jakarta, CNN Indonesia -- Spongebob Squarepants, adalah tokoh kartun yang menghiasi layar kaca yang sudah menjadi tontonan anak-anak. Kisahnya yang berlatar belakang kehidupan di bawah laut ini, selalu memiliki tempat tersendiri baik pemirsa dari golongan anak-anak, remaja, maupun dewasa.

Tingkah mereka yang lucu dan polos telah membuat mereka populer. Spongebob Squarepants memiliki karakter-karakter yang tentunya masuk dalam makhluk yang hidup di laut, misalnya kepiting pelit yang merupakan bos dan pemilik Krusty Krab yang hampir mirip dengan restorant cepat saji dengan menu andalan dan menjadi favorite ikan-ikan di laut yaitu, Krabby Pattie.

Ada juga gurita yang selalu berkeluh kesah, pemalas, menyebalkan, namun sangat mencintai seni, yaitu Squidward, tetangga sebelah Spongebob.

Spongebob sendiri adalah spons kuning dan berbentuk kotak, sama seperti spon untuk mencuci piring. Spongebob bersahabat dekat dengan sebuah bintang laut, Patrick. Persahabatan mereka polos dan naif. Namun juga agung. Persahabatan tanpa tedensi apapun.

Persahabtan yang bukan sekedar hangout bareng, ataupun saling tag di Instagram. Padahal pada kehidupan nyata hanya saling curiga, saling membohongi, yang bersahabat hanya untuk menunjang popularitas demi gelar kekinian dan friendship goals.

Persahabatan antara Spongebob dan Patrick sangatlah erat. Mereka tak meninggalkan satu sama lain meskipun ada di antara mereka yang memilki kekurangan. Mereka tak pernah mencurangi satu sama lain, tak pernah datang hanya ketika ada perlunya saja. Mereka sahabat sejati,  tak pernah meninggalkan meski sahabat sedang mengalami krisis keuangan, atau sedang jatuh pailit karena membayar kost.

Patrick dan Spongebob membuktikan hal itu ketika spongebob kehilangan rumah nanasnya, dengan senang hati Patrick memberikan tumpangan untuk Spongebob.

Generasi kekinian mulai kehilangan makna sejati persahabatan, hilang sudah semangat gotong royong serta welas asih. Dulu persahabatan adalah hal yang baik, saling menguatkan dalam bentuk dukungan moril yang nyata. Namun kini, banyak orang yang justru memberikan like ketika kita sedang bersedih.

Tak jelas mana garis empati atau menyoraki kesedihan serta masalah itu. Sungguh berbeda dengan persahabatan sejati yang berbentuk penguatan serta dukungan moral dan ini nyata dan dapat dirasakan langsung.

Generasi kekinian mogok hanya karena tidak memberikan like pada foto OOTD berujung unfollow, dan block. Berdoalah kalian generasi kekinian.

Semoga kalian masih bisa menemui sahabat semacam Patrick dan Spongebob, bukti persahabatan tanpa tedensi azaz manfaat, teori kekinian, bahkan yang lebih kejam lagi membuat geng motor lengkap dengan cabe-cabean demi mendongkrak popularitas semata.  Semoga tidak. (ded/ded)