Washington, CNN Indonesia -- Pesawat pengintai Amerika Serikat yang melakukan pengintaian di wilayah udara Rusia memasuki wilayah udara Swedia untuk menghindari kejaran pesawat tempur Rusia.
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan akibat kejaran pesawat Rusia tersebut pesawat bernama RC-135 Rivet Joint ini memasuki wilayah udara Swedia tanpa ijin.
"Kami mengetahui pesawat kami memasuki wilayah udara Swedia dan akan memastikan sudah terjalin komunikasi dengan pemerintah Swedia untuk mencegah masalah serupa di masa depan," kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, sebagaimana dilansir CNN International, Minggu (3/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain memasuki wilayah udara Swedia tersebut, pesawat ini kemungkinan juga sudah memasuki wilayah negara lain.
Peristiwa ini terjadi pada 18 Juli 2014 atau sehari setelah penembakan pesawat MH-17 di Ukraina Timur.
Pesawat pengintai Amerika Serikat tersebut sedang menjalankan misi pengintaian elektronik terhadap militer Rusia ketika di luar kebiasaan Rusia mengaktifkan radar darat dan mengirim lebih dari satu pesawat tempur untuk mengejar.
Awak pesawat pengintai AS merasa khawatir dengan deteksi radar Rusia tersebut sehingga ingin segera meninggalkan wilayah udara yang sedang diterbanginya.
Wilayah udara terdekat saat itu adalah wilayah Swedia.
Kejadian ini menjadi insiden kedua setelah sebelumnya, pada 23 April, jet tempur SU-27 Flanker milik Rusia melintas 100 meter di depan pesawat intai Amerika Serikat, RC-135U. Kejadian ini terjadi di laut Okhotsk, sebuah wilayah di antara Rusia dan Jepang.