Kurangnya perhatian dunia terhadap aksi kekejaman oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) mengecewakan kelompok minoritas di Irak.
Kelompok minoritas Yazidi di Irak mengatakan hingga kini perhatian dunia lebih dicurahkan pada situasi di Gaza dibandingkan Irak.
Warga kelompok ini mengatakan mereka menjadi sasaran pembunuhan ISIS di Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam satu hari mereka membunuh lebih dari dua ribu Yazidi di Sinjar, dan seluruh dunia menyerukan 'Save Gaza, save Gaza'," ujar anggota kelompok minoritas Yazidi di Irak kepada New Yorker.
Yazidi, kelompok minoritas di Irak, merupakan keturunan Kurdi yang menganut kepercayaan pra-Islam yang terkait dengan Kristen, Yahudi dan Zoroastrianisme.
Menurut organisasi hak asasi manusia Human Right Watch, ISIS memang mengarahkan aksi mereka ke kelompok-kelompok minoritas di Irak dalam upaya mendirikan kekhalifahan Islam.
Di Suriah, ISIS memasang beberapa kepala korban yang dipenggal di tiang. Di salah satu rekaman video kekejaman paling baru memperlihatkan seorang pria Kristen sedang memohon dengan berlutut, dikelilingi kelompok militan bertopeng yang diidentifikasikan sebagai anggota ISIS. Dibawah todongan senjata pria itu dipaksa memeluk agama Islam dan kemudian kelompok ini memenggal kepalanya.
Pejabat Pertahanan Amerika Serikat mengatakan kepada CNN, pihaknya sedang mempertimbangkan bantuan darurat melalui udara untuk menolong ribuan kelompok Yazidi yang terlantar. "Opsi militer lain juga akan dipertimbangkan," ujar pejabat senior Kementerian Luar Negeri.
Menurut pengamat terorisme, Fahad Nazer, negara-negara Barat mungkin memiliki alasan untuk tidak mengambil tindakan secepatnya terkait ISIS. "Tidak seperti cabang Al Qaeda yang lainnya, ISIS terlihat tidak bersemangat untuk menyerang Barat," ujarnya melalui keterangan tertulis kepada CNN.
Di samping itu, Nazer juga berpendapat banyaknya musuh di Arab dan negara muslim lainnya terhadap ISIS membuat Barat setidaknya lebih tenang.
Presiden Obama pada Kamis (7/8) memutuskan untuk mengijinkan serangan udara terarah ke tempat-tempat yang menjadi sasaran serangan ISIS di Irak.