Warga menyerang satu klinik perawatan penyakit Ebola di Monrovia, Liberia diserang oleh warga pada Sabtu, (16/8) yang menyebabkan beberapa penderita penyakit ini melarikan diri.
Juru bicara Kepolisian Liberia, Sam Collins, mengungkapkan aksi penyerangan tersebut karena warga Liberia merasa takut dengan wabah penyakit ini.
"Semua orang takut tertular Ebola," ujarnya.
Collins menambahkan tidak ada korban jiwa dalam penyerangan ini. Warga yang menyerang tidak menggunakan senjata api dan hanya mencuri kasur dan berbagai peralatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga Senin (17/8), sebagian pasien yang melarikan diri itu telah kembali ke klinik, namun sebagian lain hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Sejak dinyatakan telah terjadi wabah Ebola di Guinea pada Maret lalu, penyakit ini telah meluas hingga ke Sierra Leone, Liberia dan Nigeria. Virus Ebola dapat menular melalui kontak cairan badan, seperti darah, air liur, urin dan kotoran lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 712 orang meninggal dunia akibat Ebola di Liberia, sementara 1.310 lainnya dipastikan terjangkit virus Ebola.
Asisten Menteri Kesehatan Liberia, Tolbert Nyenswah menjelaskan pada Jumat (15/8) saja 154 warga Liberia meninggal akibat penyakit ini.
Minggu lalu, obat penyakit Ebola bernama Zmapp, telah diujicobakan kepada dua pekerja kesehatan Amerika di Atlanta, Amerika Serikat, dan juga kepada tiga dokter di Liberia yang telah terjangkit virus Ebola.
Nyeswah menjelaskan pemerintah Liberia telah meminta Pemerintah Amerika Serikat dan Badan Obat dan Makanan Amerika untuk mengirim lebih banyak pasok Zmapp ke Liberia walaupun obat ini masih dalam tahap uji coba.
Zmapp belum dapat dikonsumsi untuk umum dan perusahaan pembuatnya mengklaim telah kehabisan stok setelah mengirim sejumlah besar obat ini ke Afrika Barat.
Pemerintah Liberia telah berupaya menanggulangi wabah penyakit Ebola dengan menutup daerah perbatasan dan melakukan kampanye kesehatan tentang penularan virus Ebola. Upaya penanggulangan juga dilakukan pemerintah Kamerun dengan menutup penerbangan dari dan ke Nigeria.