KRISIS THAILAND

Menanti Kabar Ibu Pengganti

CNN Indonesia
Kamis, 21 Agu 2014 14:25 WIB
Industri ibu pengganti di Thailand memiliki pasar besar. Namun kini terkena imbas kudeta di sana.
Jakarta, CNN Indonesia --

Menunggu waktu kelahiran ialah hal yang mencemaskan. Apalagi jika sang janin dititipkan melalui jasa perut ibu pengganti, seperti yang dialami pasangan dari Texas ini.

Dari surat elektronik yang mereka kirim, pasangan tersebut bercerita bahwa mereka kehilangan kabar dari sang ibu pengganti yang berada di Thailand, negara yang sekarang dipimpin oleh pemerintah militer setelah melakukan kudeta.

"Kami memilih calon ibu pengganti dari foto yang disediakan klinik. Kami terus berkomunikasi dengan penghubung kami di Thailand untuk mendapatkan informasi lebih lanjut," kata mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kudeta pada Mei 2014 ini tidak hanya mengubah tata pemerintahan, namun juga melahirkan regulasi baru jasa ibu pengganti. Selama ini industri ibu pengganti memang berkembang pesat di Thailand tanpa adanya aturan yang baku dari pemerintah lama.

Kini banyak klinik yang memberikan layanan ibu pengganti yang dipaksa tutup. Beberapa pelakunya pun terseret hukum. Pengetatan regulasi ibu pengganti dikarenakan banyaknya kasus yang terjadi di Thailand.

Seorang warga Jepang diduga menyalahgunakan jasa ibu pengganti untuk melahirkan 12 anak demi keinginan memiliki keluarga besar. Ada juga warga Australia yang dihukum karena menelantarkan anak pengidap sindrom Down setelah dilahirkan oleh ibu pengganti.

Organisasi nirlaba para orang tua dengan ibu pengganti, FTS, telah menerima keluhan dari 400 pasangan dari Australia, Amerika, Kanada dan Israel yang mengkhawatirkan kondisi kehamilan ibu pengganti mereka di Thailand.

Sam Everingham, pendiri organisasi tersebut mengatakan bahwa banyak orang tua yang panik karena mereka tidak bisa menghubungi klinik. Padahal banyak klinik yang sudah  tidak beroperasi lagi dan karyawannya bekerja dari rumah.

"Hingga kemarin pemerintah Thailand meyakinkan kami bahwa tidak ada hukuman bagi yang sudah terlanjur menggunakan jasa ibu pengganti. Sebagai gantinya, akan ada peraturan yang lebih ketat saat membawa bayi yang telah lahir ke luar Thailand," kata Everingham.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER