PENYEBAB KANKER

Penyebab Kanker Karena 'Tidak Beruntung'

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 08:06 WIB
Penelitian menemukan sejumlah penyakit kanker disebabkan karena mutasi acak yang terjadi ketika sel tubuh manusia membelah diri diri secara rutin.
Pembelahan diri sel menyebabkan oleh mutasi acak ketika sel tubuh membelah diri. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Fajrian)
Washington, CNN Indonesia -- Para peneliti menyimpulkan bahwa ternyata nasib sial memainkan peran penting dalam menentukan siapa yang terkena kanker atau tidak.

Penelitian ini menemukan bahwa kasus berbagai jenis kanker disebabkan oleh mutasi random dan bukan karena faktor keturunan atau kebiasaan berisiko seperti merokok.

Para peneliti ini mengatakan pada Kamis (1/1) bahwa mutasi random DNA yang terjadi pada berbagai organ tubuh dalam proses pembelahan sel tubuh yang rutin terjadi menjadi penyebab utama banyak jenis penyakit kanker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka meneliti 31 jenis kanker dan menemukan bahwa 22 diantaranya, seperti leukemia dan kanker pankreas, tulang, testis, rahim dan otak, bisa dijelaskan secara luas oleh mutasi random ini, yang sebenarnya berarti nasib sial.

Smentara sembilan jenis kanker lain seperti kanker usus besar, kanker kulit dan kanker paru-paru akibat merokok, lebih besar dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan seperti perilaku berisiko.

Secara umum, penelitian ini menyebutkan 65 persen penyakit kanker disebabkan oleh mutasi acak gen yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker. 

“Ketika seseorang menderita kanker, orang dengan segera ingin tahu penyebabnya,” ujar Dr. Bert Vogelstein, ahli onkologi dari sekolah kedokteran Universitas John Hopkins, yang melakukan penelitian ini.

“Mereka ingin sekali penyakit ini diderita karena ada penyebabnya. Dan pada banyak kasus penyebab itu sebenarnya  bukan karena gaya hidup buruk atau karena berada di lingkunan yang buruk. Tetapi karena penderita tidak beruntung. Ini sama seperti kalah lotere.”

Cristian Tomasetti, peneliti lain, mengatakan mutasi berbahaya ini terjadi “tanpa alasan khusus kecuali terjadi secara acak” ketika sel punca membelah diri menjadi berbagai jaringan.

Dia menjelaskan bahwa penelitian ini mengindikasikan, perubahan gaya hidup dan kebiasaan merokok untuk menghindari risiko kanker bisa membantu mencegah beberapa jenis penyakit ini, tetapi tidak efektif untuk kanker jenis lain.

“Jadi, penelitian dan sumber daya harus dipusatkan pada upaya mencari jalan untuk mendeteksi jenis kanker ini di stadium awal ketika penyakit ini masih bisa disembuhkan,” kata Tomasetti.

Para peneliti mencatat angka kumulatif pembelahan diri sel punca dari jaringan tertentu, misalnya paru-paru atau usus, dan membandingkannya dengan risiko kanker jaringan itu.

Secara umum, jaringan yang lebih sering membelah diri, sehingga meningkatkan probabilita mutasi, lebih rentan akan tumor.

Penelitian ini tidak meliputi seluruh jenis kanker yang ada.

Kanker payudara dan prostat tidak diteliti karena para peneliti tidak bisa mendapatkan tingkat pembelahan sel punca yang terandalkan. (yns)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER