VIDEO TAWANAN SURIAH

Dua Wanita Tawanan Suriah Merilis Video

Ranny Utami | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 12:34 WIB
Dua wanita muda Italia berpakaian Muslim mengatakan mereka ditahan di Suriah, dalam bahaya, dan mungkin akan dibunuh dalam video yang dirilis Kamis (1/1).
Greta Ramelli (20) dan Vanessa Marzullo (21) yang berasal dari Italia mengatakan mereka ditahan di Suriah, dalam bahaya, dan mungkin akan dibunuh dalam video yang dirilis Kamis (1/1). (Reuters/Social Media Website)
Damaskus, CNN Indonesia -- Dua wanita muda berpakaian Muslim berwarna hitam lengkap dengan kerudung sehingga hanya wajah mereka yang terlihat, muncul dalam sebuah video yang dirilis pada Kamis (1/1).

Di dalam video tersebut mereka duduk berlatarkan dinding dan salah satu di antara mereka membaca sebuah pernyataan singkat dalam bahasa Inggris.

"Kami sedang dalam bahaya besar dan kami bisa dibunuh," ujar salah satu perempuan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua wanita ini kemudian diketahui bernama Greta Ramelli (20) dan Vanessa Marzullo (21) dan berasal dari Italia.

Kedua wanita muda tersebut dikabarkan menghilang dan diyakini diculik setelah mengunjungi Suriah pada akhir Juli lalu.

"Saya tidak ragu bahwa itu mereka," ujar ayah Vanessa, Salvatore Marzullo kepada CNN yang menggunggah video tersebut pada Kamis (1/1). Beberapa komentar yang terdapat pada halaman video tersebut mengatakan bahwa video ini diduga berasal kelompok afiliasi al-Qaidah, Jabhat al-Nusra.

Salah satu wanita yang muncul dalam rekaman tersebut memegang kertas yang menunjukkan bahwa video dibuat pada 17 Desember.

"Kami meminta kepada pemerintah dan mediator untuk membawa kami pulang sebelum Natal. Kami berada dalam bahaya besar dan kami bisa terbunuh. Pemerintah dan mediator bertanggung jawab atas nyawa kami," ujar salah satu wanita yang membaca pernyataan tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Menurut kantor berita nasional ANSA, sumber intelijen Italia menganggap video ini asli.

"Kedua wanita ini meminta tolong, mereka mengirimkan sebuah SOS," ujar Laura Boldrini, pembicara dari dewan legislatif Italia.

"Kami tidak tahu apa video ini dapat dipercaya, tetapi situasi kedua perempuan ini menyedihkan," ujar Boldrini melanjutkan.

Sementara, hingga berita ini ditulis, Kementerian Luar Negeri Italia menolak mengomentari video tersebut.

Sumber intelijen mengatakan kepada kantor berita Italia ANSA bahwa pemerintah saat ini berada pada momen yang sensitif yang membutuhkan pertimbangan maksimal. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER