INSIDEN TAHUN BARU

Media Kritik Aparat Soal Insiden Tahun Baru Shanghai

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 12:24 WIB
Media dan warga Tiongkok pertanyakan kesiapan aparat kepolisian dalam mengantisipasi perayaan Tahun Baru di Shanghai yang berakhir dengan kematian 36 orang.
Ribuan orang berdesak-desakan sehingga 36 orang tewas dalam perayaan Malam Tahun Baru di Shanghai. (Reuters/Stringer)
Shanghai, CNN Indonesia -- Media pemerintah Tiongkok dan masyarakat negara itu mengkritik pemerintah dan polisi karena tidak mencegah insiden injak menginjak pada Malam Tahun Baru di Shanghai yang menewaskan 36 orang dan mencoreng citra kota itu sebagai pusat finansial global dunia.

Selain Hong Kong, yang merupakan wilayah terpisah, Shanghai adalah kota paling internasional dan kosmopolitan Tiongkok yang menjadi tempat perusahaan-perusahaan global berkantor.

Kota ini berambisi menjadi pusat finansial dunia pada 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor berita Xinhua mengatakan pemerintah tidak bisa melepas tanggung jawab atas insiden yang terjadi.

Xinhua mempertanyakan sedikitnya jumlah polisi yang dikerahkan ketika ribuan orang memenuhi Bund, daerah pinggir sungai Shanghai yang terkenal.

“Pemerintah kurang waspada, ini satu kecerobohan,” tulis Xinhua.

Kantor berita ini mencatat bahwa insiden ini terjadi tidak jauh dari zona perdagangan bebas yang baru diresmikan dan dianggap sebagai “kebanggaan negara”.

“Bencana, yang terjadi di pusat finansial Shanghai ini menjadi peringatan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini masih merupakan negara berkembang yang memiliki masalah manajemen sosial yang rentan,” tulis Xinhua versi bahasa Inggris.

Masyarakat Shanghai pun menyuarakan hal yang sama.

“Tidak cukup polisi dan perencanaan. Menyedihkan insiden injak menginjak seperti ini terjadi di kota besar seperti Shanghai,” ujar Tang Lifeng, warga kota itu.

Lokasi insiden ini ditutup pada Jumat (2/12), sementara keluarga yang berduka menyalakan lilin untuk mengenang korban yang sebagian besar adalah mahasiswa berusia 20-an tahun.

Para pejabat kota ini mengatakan seorang warga Taiwan menjadi korban yang tewas dan dari 47 warga yang luka, 13 diantaranya dalam kondisi kritis.

Daerah pinggir sungai ini selama beberapa tahun terakhir menjadi lokasi perayaan Akhir Tahun setelah pemerintah setempat menampilkan pertunjukan besar seperti sinar laser 3D dan kembang api.

Perayaan Tahun Baru pada 2013 dikunjungi lebih dari 300 ribu orang.

Polisi mengatakan bahwa penyelidikan tengah dilakukan.

Pada Kamis (1/12), polisi tidak mengijinkan media asing mengikuti jumpa pers yang menggarisbawahi kekhawatiran liputan yang negatif.

Polisi mengenyampingkan laporan bahwa insiden dipicu oleh orang yang berebut kupon gratis yang dilempar dari satu bar di atas Bund agar orang pindah dari tempat menonton yang terlalu penuh.

Insiden ini membuat Tiongkok dibandingkan dengan India, dimana insiden injak menginjak sering terjadi, yang merupakan satu negara berkembang dan pesaing yang dianggap jauh lebih rendah dari Tiongkok. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER