Dubai, CNN Indonesia -- Wakil Menlu Iran mengkritik keterlibatan militer Arab Saudi di Bahrain yang dilanda ketegangan sejak aksi protes oleh Muslim Syiah yang merupakan penduduk mayoritas di negara itu.
Muslim Syiah di Bahrain menuntut reformasi dan peran lebih besar dalam negara yang diperintah oleh Muslim Sunni itu.
Hoessein Amir Abdollahian mengatakan tindakan aparat Bahrain menahan Sheikh Ali Salman, ketua oposisi Muslim Syiah, akan “berdampak serius” pada pemerintah negara ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tehran dan Riyadh saling melemparkan tuduhan ikut campur di kerajaan Teluk yang pro Barat, dan merupakan satu dari sejumlah negara tempat Iran dan Arab Saudi berebut pengaruh.
Kedua negara juga mendukung kubu-kubu yang saling berperang dan bertikai di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.
Abdollahian juga mengatakan bahwa aksi Amerika Serikat memerangi ISIS merupakan taktik negara itu untuk melebarkan jalan bagi kebijakan AS di wilayah.
“Pada kenyataannya Amerika Serikat tidak berniat menghancurkan Daesh. Mereka sebenarnya tidak tertarik untuk melemahkan Daesh, mereka hanya berniat mengendalikan kelompok itu,” ujarnya merujuk pada singkatan ISIS dalam bahasa Arab.
Amerika Serikat dan sekutunya telah melancarkan ratusan srangan udara terhadap ISIS.
Washington juga mengirim dukungan militer ke pemerintah Shiah Irak, tetapi peran negara itu di Suriah terbatas.
Iran telah mengirim para komandan Garda Revolusi ke Baghdad dan Damaskus untuk membantu sekutu Shiah dan Alawit memerangi ISIS.
Tetapi Abdollahian menyangkal negaranya telah melakukan serangan udara di wilayah Irak.
“Di darat, dimana AS seharusnya mengambil tindakan serius, sama sekali tidak ada aksi serius. AS tidak berbuat apapun,” ujarnya sambil menuduh Washington melakukan kebijakan yang bertolak belakang dalam menghadapi militan Islamis.
“Satu hari mendukung Daesh, di lain hari mereka memerangi terorisme,” ujarnya.
Abdollahain menegaskan kembali komitmen Iran terhadap Assad dengan mengatakan bahwa presiden Suriah ini harus terlibat dalam setiap transisi politik yang bertujuan mengakhiri konflik yang sudah berjalan lebih dari tiga tahun.
Dia juga mengkritik keputusan AS untuk memberi sanksi kepada warga dan peruahaan Iran dengan mengatakan bahwa hal itu tidak akan berdampak positif terhadap perundingan program nuklir Iran dengan negara-negara adidaya.
“Amerika Serikat harus tahun bahwa tindakan mereka itu akan memiliki konsekuensi jika perundingan gagal,” katanya.
“Jika kubu lawan bersikap jujur mengenai tindakan mereka, akan segera dicapai kata mufakat yang memang diinginkan.”
(yns)