Moskow, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan ucapan tahun baru untuk Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam pernyataan resminya ke semua kepala negara di seluruh dunia, pada Rabu (31/12).
Dalam pernyataan tersebut, Putin menyakini bahwa Rusia dan AS berbagi tanggung jawab bersama untuk menjamin perdamaian dunia.
Ucapan tahun baru dari Putin ini dinilai cukup mengejutkan, mengingat hubungan kedua negara yang renggang belakangan ini, dengan sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia, membuat situasi ekonomi di negari beruang merah ini menurun drastis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemitraan Rusia-Amerika bisa saja berkembang dengan sukses," tulis Putin dalam pernyataannya, seperti ditulis Al-Arabiya, Rabu (31/12).
Putin juga menyebutkan bahwa tahun 2015 menandai 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II ketika berbagai negara bersatu melawan Adolf Hitler.
"Tanggal bersejarah ini menjadi pengingat akan tanggung jawab Rusia dan Amerika Serikat untuk mendukung perdamaian dan stabilitas internasional, peran unik kedua negara dalam melawan tantangan dan ancaman global," bunyi pernyataan Putin tersebut.
Sementara, dalam sebuah wawancara dengan radio NPR pekan ini, Obama menyatakan bahwa meskipun Rusia berhasil menganeksasi Crimea dari Ukraina dengan cepat, saat ini negara tersebut sedang lemah akibat situasi ekonomi yang memburuk paska sanksi ekonomi.
"Saya menilai, paling tidak orang-orang di luar Rusia mulai berpikir langkah Putin (menganeksasi Crimea) tidaklah bijak," kata Obama.
Selain menyampaikan selamat tahun baru untuk Obama, Putin juga menyampaikan salam untuk Abkhazia, wilayah yang memisahkan diri dari Georgia, hingga ke PM Jepang.
Putin juga mengirimkan salam untuk beberapa mantan pemimpin dunia, seperti Silvio Berlusconi, George Bush dan Nicolas Sarkozy.
Hubungan Moskow dengan sebagian besar negara-negara Barat, khususnya AS, sangat buruk belakangan ini. AS menuduh Rusia menjadi dalang gerakan pemberontakan di Ukraina, khusunya, di Luhansk dan Donetsk yang telah berkecamuk sejak April lalu.
(ama)