New Delhi, CNN Indonesia -- Perdana Menteri India Narendra Modi meluncurkan program online nasional untuk mengawasi aktivitas penggunaan toilet oleh warganya. Program ini bertujuan memastikan warga India menggunakan toilet, tidak lagi buang air di luar ruangan.
Diberitakan Reuters, mulai bulan depan para pegawai pemerintah di India akan mengirimkan laporan aktivitas warganya melalui berbagai perangkat canggih seperti telepon seluler, tablet atau iPad untuk melaporkan apakah toilet benar-benar digunakan warga di wilayah terpencil India.
Laporan itu nantinya diunggah ke situs pemerintah secara
real-time. Program ini adalah salah satu bagian dari kebijakan Modi untuk membenahi sistem sanitasi dan kebersihan publik di India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersumpah menyelesaikan masalah ini dalam lima tahun, Modi meningkatkan anggaran untuk pembangunan toilet hingga dua kali lipat dan meminta bantuan perusahaan besar dari luar negeri.
"Sebelumnya, pengawasan dilakukan hanya soal pembangunan toilet, namun penggunaannya masih akan dipastikan," ujar pemerintah dalam pernyataannya.
Sekitar 626 juta warga India buang air besar atau BAB di ruang terbuka. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan Tiongkok, yaitu 14 juta, seperti disampaikan dalam laporan WHO pada tahun 2012.
India mengalami kerugian paling besar dibanding negara-negara Asia lainnya di sektor sanitasi, terlebih karena buruknya sistem pembuangan limbah manusia.
Kekurangan jumlah toilet membuat India merogoh kocek lebih dari US$50 miliar per tahun, kebanyakan karena kematian bayi prematur dan penyakit yang berhubungan dengan kebersihan lainnya.