Dhaka, CNN Indonesia -- Dua orang pengunjuk rasa dilaporkan ditembak mati dan puluhan lainnya luka-luka di Bangladesh dalam bentrokan antara aktivis partai berkuasa dan oposisi pada Senin (5/1), menandai peringatan satu tahun pemilu yang kontroversial dan penuh kekerasan di negara itu.
Jalan-jalan yang biasanya padat di Dhaka, ibukota Bangladesh, hampir kosong pada Senin (5/1) sore, ketika pihak berwenang menghentikan operasi transportasi publik seperti bus, kereta api dan kapal feri ke kota dan ribuan polisi anti huru hara dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan lebih jauh.
"Keamanan telah ditingkatkan di seluruh negeri, termasuk Dhaka, untuk menggagalkan insiden yang tak diinginkan," kata kepala polisi distrik Dhaka Habibur Rahman kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangladesh telah dilanda ketidakpastian politik sejak Januari tahun lalu, ketika Perdana Menteri Sheikh Hasina dari Liga Awami berkuasa untuk masa jabatan kedua berturut-turut setelah pemilihan parlemen berdarah yang diboikot oleh oposisi utama Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan dianggap cacat hukum oleh pengamat internasional.
Pada Senin, di tengah peringatan polisi, pemimpin oposisi Begum Khaleda Zia menolak untuk membatalkan aksi unjuk rasa yang direncanakan di Dhaka untuk menandai apa yang dijuluki BNP sebagai ”hari pembunuhan demokrasi”.
Khaleda, yang juga mantan perdana menteri, telah menuntut jajak pendapat baru di bawah pemerintahan netral, menyebut pemerintah Hasina "tidak demokratis dan ilegal".
Pemimpin oposisi itu mengatakan kantornya di wilayah kantor diplomatik telah dikepung dengan kendaraan militer dan meriam air sejak Sabtu (3/1).
Polisi telah mengunci gerbang utama kantor Khaleda saat ia siap untuk meninggalkan kantor, kata saksi.
Pemerintah membantah Khaleda sedang dikeoung, mengatakan pengerahan pasukan keamanan ekstra ditujukan untuk memastikan keamanan mantan perdana menteri itu.
“Khaleda Zia tidak dikepung," kata Hasina pada pertemuan sayap mahasiswa partainya pada Minggu (4/1), menurut media lokal.
"Siapa yang mengepungnya? Dia bisa pergi ke kediamannya setiap saat."
Polisi mengatakan sedikitnya dua orang tewas pada Senin setelah ditembak dalam bentrokan antara partai berkuasa dan partai oposisi di distrik barat laut dari Natore.
Pihak oposisi mengatakan korban adalah aktivis BNP, meskipun polisi belum mengkonfirmasi identitas mereka.
Para pejabat BNP mengatakan ratusan pendukung mereka telah ditahan di negara itu sejak Sabtu akibat protes yang terjadi di beberapa kota lainnya.
Beberapa bom minyak mentah telah meledak di Dhaka dan bagian lain negara itu, menurut laporan media setempat.
Hasina dan Khaleda, keduanya terkait dengan mantan pemimpin nasional Bangladesh, telah menjadi rival politik yang panjang dan pahit dan telah mendominasi politik di Bangladesh selama lebih dari dua dekade.