New York, CNN Indonesia -- Suriah menyampaikan keluhan kepada PBB tentang Senator AS John McCain, mantan Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner dan mantan diplomat AS Peter Galbraith yang dianggap telah melanggar kedaulatan Suriah karena memasuki negara itu tanpa visa dalam beberapa kali kunjungan terpisah.
Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari, meminta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan 15 anggota Dewan Keamanan untuk menekan pemerintah mengambil "langkah-langkah yang diperlukan terhadap warga negara mereka yang masuk ke wilayah Suriah secara ilegal.”
"Tindakan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah dan resolusi-resolusi Dewan Keamanan mengenai Suriah," tulis Ja'afari dalam surat tertanggal 30 Desember yang diakses oleh Reuters pada Senin (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan lainnya dalam surat berputar pada soal ”wartawan tertentu dan tokoh-tokoh penting” yang memasuki Suriah secara ilegal tetapi mengkhususkan McCain yang memasuki Suriah pada Juni 2013.
McCain, mantan kandidat presiden dari Partai Republik, mengunjungi Suriah pada Mei 2013 dan bertemu dengan beberapa pemberontak Suriah, kata juru bicaranya saat itu.
Ja'afari juga menyebutkan Kouchner datang ke Suriah pada November 2014, Galbraith bepergian ke Suriah Desember 2014 dengan para pemimpin politik dan militer AS lainnya dan mantan politisi Kuwait Walid al-Tabtaba'i memasuki Suriah di September 2013.
Menanggapi itu, McCain mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Ini adalah kebenaran yang menyedihkan tapi mengherankan bahwa rezim Assad kurang peduli dengan pembantaian lebih dari 200 ribu pria, wanita dan anak-anak tetapi lebih memedulikan kunjungan saya kepada orang-orang Suriah yang berani berjuang untuk kebebasan dan martabat mereka.”
"Fakta bahwa masyarakat internasional hampir tidak melakukan apa-apa untuk menjatuhkan rezim kejam yang mengerikan ini adalah noda pada kesadaran moral kita bersama," tambah McCain.