Exeter, CNN Indonesia -- Seorang petani Inggris yang beternak satu-satunya kawanan sapi Nazi hasil rekayasa genetik di negeri tersebut telah dipaksa untuk menyisihkan jumlah kawanannya setelah mereka menjadi begitu agresif dan mencoba menyerang staf pekerjanya.
Derek Gow yang merupakan seorang petani, mengimpor sapi ini pada 2009. Ia membeli sebanyak 13 sapi hasil rekayasa genetik dan beberapa kerbau untuk dibawa ke ladangnya di Boradwoodwidger, sebelah barat daerah Devon, Inggris.
Dikenal sebagai sapi super Hecker, sapi ini berkembang biak dari hasil ternak yang dikembangkan pada 1920an dan 1930an oleh pakar ilmu hewan Hienz dan Lutz Heck.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua pakar ini ditugaskan oleh Nazi untuk menciptakan sapi khusus yang didasarkan oleh spesies banteng liar kuno yang disebut
auroch.
Keduanya kemudian menggunakan keturunan sapi liar untuk mengekstrak gen liar dari genom mereka dan mengembangbiakannya dengan sapi biasa.
Percobaan ini terbukti sangat sukses dengan terciptanya jenis sapi dengan rupa yang cukup menakutkan, berotot dan memiliki tanduk mematikan.
Sapi ini akhirnya digunakan untuk propaganda Nazi. Namun, ketika Nazi mengalami kekalahan, sejumlah besar sapi ini habis.
Hanya tersisa 13 sapi yang kemudian dipindahkan ke peternakan Gow pada 2009. Spesies sapi yang sempat punah pada abad 17 ini untuk pertama kali menginjakan kakinya di tanah Inggris sejak zaman Romawi.
Namun saat ini, Gow dipaksa untuk menyisihkan tujuh sapi karena sifat mereka yang dinilai semakin agresif.
"Kami harus memotong kawanan mereka menjadi hanya enam karena beberapa dari mereka sangat agresif dan kami tidak bisa menangani mereka," ujar Gow, dikutip RT, Senin (5/1).
"Salah satu yang kami harus singkirkan akan menyerang Anda kapan pun mereka bisa. Mereka akan mencoba membunuh siapapun. Berurusan dengan hal itu sama sekali tidak menyenangkan," ujar Gow menambahkan.
Gow mengatakan sapi langka ini adalah hewan yang paling agresif yang pernah ia urus sepanjang hidupnya.
Ia berharap, sapinya akan berkurang menjadi enam sehingga ia bisa memulai mengembangbiakan hewan tersebut untuk diambil dagingnya.
"Saya tidak yakin bagaimana menjual sosis Third Reich (sapi Nazi) ini," ujar Gow bercanda. Menurut Gow, daging sapi ini terasa seperti daging rusa.
"Tetapi mereka sangat lezat," ujar Gow meyakinkan.
Gow juga menyebut program seleksi pemeliharaan Nazi ini 'benar-benar purba'.
"Mengimpor ternak merupakan proyek yang menarik bagi kami, mereka memiliki sejarah yang tidak biasa. Pernah ada pemikiran tentang masa itu di mana Anda dapat secara selektif mengembangbiakan hewan untuk karateristik Arya yang berakar pada lagu, cerita rakyat dan legenda," ujar Gow.
Meskipun sapi ini memiliki nilai komersial yang kecil, Gow mengatakan mereka penting untuk konservasi.
Gow juga mengatakan bahkan setelah menangani hewan dengan sifat agresif ini, ia tidak menyesal.
"Meskipun ada masalah, saya tidak menyesal sama sekali. Ini menjadi hal yang baik untuk dilakukan dan sejarah mereka menarik," ujar Gow.
(stu)